Cegah Defisit Transaksi Berjalan Melebar, BI Naikkan Bunga
Sementara itu, kenaikan bunga acuan BI memberikan sentimen positif pada nilai tukar rupiah. Pada perdagangan di pasar spot, Kamis, mata uang RI itu ditutup di posisi 14.665 rupiah per dollar AS, atau menguat 122 poin (0,82 persen) dari penutupan Rabu (14/11). Namun sepanjang tahun ini (year-to-date/YTD), rupiah masih terdepresiasi 8,19 persen.
Menanggapi kenaikan bunga BI, Ekonom Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Achmad Ma'ruf, mengatakan keputusan bank sentral itu mesti disikapi pemerintah dengan meningkatkan kegiatan ekspor dan investasi.
"Kenaikan bunga acuan untuk menaikkan daya tarik aset keuangan di mata investor asing. Nah, dengan masuknya kembali dana asing mesti dimanfaatkan untuk kegiatan produktif, seperti ekspor dan investasi," ujar dia.
Kinerja Perdagangan
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Oktober 2018 mencatat defisit 1,82 miliar dollar AS. Selama Oktober 2018, ekspor tumbuh 3,59 persen secara tahunan (year-on-year/ YoY) menjadi 15,80 miliar dollar AS,
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya