Cegah Anxiety Disorder dengan Lakukan Tips dari IDI DKI Jakarta
Foto: m.vichakorn dari FreepikGangguan kecemasan, atau yang lebih dikenal dengan istilah anxiety disorder, merupakan kondisi kesehatan mental yang ditandai dengan kecemasan dan ketakutan yang berlebihan. Penderitanya sering merasa khawatir atau cemas terhadap hal-hal yang mungkin tidak seharusnya menimbulkan rasa takut, dan kondisi ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari mereka. Gangguan kecemasan ini bisa muncul dalam berbagai bentuk, seperti kecemasan sosial, kecemasan berlebih terhadap masa depan, atau bahkan serangan panik yang datang tanpa peringatan.
Dilansir dari IDI DKI Jakarta idijakarta.org, di Indonesia, gangguan kecemasan menjadi salah satu gangguan mental yang paling umum dialami, terutama di kalangan remaja berusia 10 hingga 17 tahun. Berdasarkan data yang ada, prevalensi gangguan kecemasan di kalangan remaja Indonesia diperkirakan mencapai sekitar 3,7%. Angka ini menunjukkan bahwa banyak remaja yang menghadapi tantangan kesehatan mental ini, yang dapat memengaruhi kehidupan mereka baik di sekolah, dalam hubungan sosial, maupun dalam perkembangan diri mereka.
Berikut adalah penyebab beserta pengobatan dari IDI DKI Jakarta idijakarta.org
- Baca Juga: Kampus Mampu Majukan Ekonomi Kreatif
- Baca Juga: Tempat yang Kaya dengan Keanekaragaman Hayati
1. Faktor genetik atau riwayat keluarga
Faktor genetik atau riwayat keluarga dapat menjadi penyebab gangguan kecemasan secara berlebihan. Selain itu, ada bukti bahwa gangguan kecemasan dapat diwariskan dalam keluarga, meningkatkan kemungkinan seseorang juga mengalaminya.
2. Faktor lingkungan
Lingkungan juga faktor terpenting. Mengalami situasi yang menyebabkan kecemasan berlebihan, seperti kekerasan dalam rumah tangga atau kehilangan orang yang dicintai, dapat menyebabkan kecemasan berlebihan.
3. Adanya riwayat trauma secara mendalam
Pengalaman traumatis, seperti kecelakaan, pelecehan fisik atau seksual, atau kejadian lainnya, dapat menyebabkan gangguan kecemasan. Seseorang yang mengalami trauma cenderung mengalami tingkat kecemasan yang lebih tinggi.
4. Faktor perubahan gaya hidup
Jenis aktivitas, minat, dan pendapat seseorang disebut gaya hidup. Stres dan risiko gangguan kecemasan berlebihan dapat meningkat sebagai akibat dari perubahan besar dalam hidup, seperti pernikahan, perceraian, atau kehilangan pekerjaan.
5. Kepribadian dan karakteristik psikologis
Seseorang dengan kepribadian yang cenderung pemalu atau memiliki riwayat stres tinggi mungkin lebih rentan terhadap gangguan kecemasan
Apa saja obat yang direkomendasikan untuk mengobati anxiety disorder?
Ikatan Dokter Indonesia telah merangkum beberapa obat yang bisa mengobati rasa cemas berlebihan. Untuk mengobati gangguan kecemasan, terdapat berbagai jenis obat yang direkomendasikan. Berikut adalah beberapa obat yang umum digunakan dalam pengobatan gangguan kecemasan meliputi:
1. Sertraline
Obat ini termasuk dalam golongan SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitors) dan efektif dalam mengatasi gangguan kecemasan, depresi, dan gangguan panik. Dosis yang dokter berikan biasanya dimulai dari 50 mg per hari.
2. Escitalopram
Obat ini merupakan SSRI yang membantu meningkatkan kadar serotonin di otak, berfungsi untuk mengurangi gejala kecemasan.
3. Alprazolam
Obat ini termasuk dalam golongan benzodiazepine dan sering digunakan untuk mengatasi gangguan panik dan kecemasan. Namun, penggunaannya harus dibatasi karena potensi ketergantungan.
4. Lorazepam
Obat ini efektif dalam meredakan kecemasan dan sering diresepkan untuk penggunaan jangka pendek.
Penggunaan obat-obatan ini harus dilakukan di bawah pengawasan dokter, karena beberapa dari mereka memiliki potensi efek samping dan risiko ketergantungan.
(IKN)
Redaktur: redaktur_iklan
Penulis: Redaktur_iklan
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Kebijakan PPN 12 Persen Masih Jadi Polemik, DPR Segera Panggil Menkeu
- 2 Nelayan Kepulauan Seribu Segera miliki SPBU Apung
- 3 Athletic Bilbao dan Barca Perebutkan Tiket Final
- 4 Banjir Bandang Lahar Dingin Gunung Jadi Perhatian Pemerintah pada 2025
- 5 TNI AD Telah Bangun 3.300 Titik Air Bersih di Seluruh Indonesia