Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Bursa Pilpres 2019

Cawapres Jokowi Akan Dibahas Setelah Pilkada

Foto : koran jakarta/rama agusta

Bahas Capres-Cawapres I Wasekjen PDIP, Eriko Sutarduga (tengah), Wasekjen Golkar, Ace Hasan Syadzily (kedua dari kiri), Sekjen Demokrat, Hinca Pandjaitan (kedua dari kanan) tampil dalam sebuah diskusi di Jakarta, Kamis (10/5).

A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Pertemuan para Sekjen partai koalisi pendukung calon presiden atau capres Jokowi dengan Mensekneg Pramono Anung beberapa hari lalu, mengenai siapa cawapres yang tepat disandingkan dengan Jokowi baru akan dibahas usai Pilkada serentak, Juni mendatang . "Tentu kami tidak ingin fokus Pilkada itu menjadi buyar.

Setelah selesai Pilkada, kita akan bicarakan lebih lanjut," tegas Wasekjend PDIP, Eriko Sutarduga ketika tampil sebagai salah satu pembicara diskusi hasil survei Tiga Roda Konsultan, di Jakarta, Kamis (9/5). Sementara Wasekjen DPP Partai Golkar, TB Ace Hasan Syadzily menegaskan bahwa partainya konsisten mendukung Jokowi sampai kapan pun.

Apalagi sudah diputuskan dalam forum tertinggi partai, Munaslub lalu. Namun ketika ditanya mengapa partainya yang konsisten mendukung Jokowi tetapi tidak mengangkat posisi partainya yang anjlok di posisi ketiga di bawah Gerindra posisi kedua dan PDIP posisi pertama menurut Ace hal itu disebabkan tidak lepas dari ujian berat yang dihadapi partainya.

"Memang kasus korupsi yang mendera salah satu petinggi kami sangat sulit diredam, ditambah media sering memblowup kasus korupsi tersebut dan menghubungkannya dengan partai kami," katanya. Diakui Direktur puskapol UI Aditya Perdana, fenomena capres dan cawapres 2019 lebih menarik dibanding Pilpres 2014, karena calonnya pada saat itu hanya terbatas pada dua nama.

Namun ketika Pilpres 2019, banyak nama muda bermunculan. Hal itu menunjukkan bahwa ada dinamika parpol mendorong politisi baru sebagai capres-cawapres. Misalnya, nama Gubernur NTB Muhammad Zainun Majdi (TGB) dan juga Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Ia berpendapat itu adalah langkah positif yang dilakukan partai-partai saat ini.

Pasalnya masyarakat butuh calon alternatif sebagai pertimbangan pemilih dalam menentukan pilihannya. Narasumber lain, Sekjend Partai Demokrat Hinca Pandjaitan mengatakan, kemunculan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY diibaratkan sebagai telur yang pecah dari dalam. Menurut Hinca, apa yang sudah dilakukan AHY berkeliling ke daerah-daerah, berbicara dari hati ke hati dengan masyarakat memberikan respon yang baik sehingga membuat tren positif sehingga elektabilitas khususnya AHY dan umumnya Partai Demokrat terus mengalami kenaikan. rag/AR-3

Komentar

Komentar
()

Top