Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Sebentar Lagi Puasa, Kemenag Tentukan Awal Ramadhan dari Penampakan Hilal di 101 Lokasi

Foto : ANTARA/FIKRI YUSUF

Petugas menggunakan teropong untuk memantau hilal awal Ramadhan di Pantai Jerman, Kuta, Bali, Selasa (11/5/2021).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Agama menggelar pemantauanhilaldi 101 lokasi di seluruh provinsi di Indonesia sebelum melaksanakan sidang isbat untuk menentukan awal bulan Ramadhan 1443 Hijriah pada 1 April 2022.

Hilaladalah bulan sabit muda pertama yang dapat dilihat setelah terjadinya konjungsi (ijtimak, bulan baru) pada arah dekat matahari terbenam yang dijadikan sebagai acuan dalam menentukan permulaan bulan dalam kalender Islam.

Sebagaimana dikutip dalam siaran pers kementerian yang diterima di Jakarta, Jumat (25/3),Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama Adib mengatakan, pemantauanhilalataurukyatul hilalakan dilaksanakan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama serta Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota bekerja sama dengan instansi terkait lain dan organisasi masyarakat Islam di daerah.

Adib menjelaskan bahwa hasil perhitungan secara astronomis (hisab) dan hasil pemantauan hilalakan dijadikan sebagai masukan dalam sidang isbat untuk menentukan awal bulan Ramadhan.

Menurut dia, berdasarkan hasil hisab semua sepakat bahwaijtimakmenjelang Ramadhan jatuh pada 1 April 2022 atau 29 Syaban 1443 Hijriah sekitar pukul 13.24 WIB.

"Pada hari rukyat, 29 Syaban 1443 H, ketinggianhilaldi seluruh wilayah Indonesia sudah di atas ufuk, berkisar antara 1 derajat 6,78 menit sampai dengan 2 derajat 10,02 menit," kata dia.

Sidang isbat penentuan awal Ramadhan akan dilaksanakandi Auditorium HM Rasjidi Kementerian Agama setelah pemaparan posisihilaloleh Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kementerian Agama.

Menurut Kepala Sub-direktoratHisab Rukyat dan Syariah Kementerian Agama Ismail Fahmi, sidang isbat antara lain akan dihadiri oleh sejumlah duta besar dari negara sahabat serta perwakilan dari Komisi VIII DPR, Mahkamah Agung dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Perwakilan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Informasi Geospasial (BIG), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, pakar falak, serta pemimpin organisasi kemasyarakatan Islam dan pondok pesantren juga dijadwalkan menghadiri sidang isbat.

"Sidang akan digelar secarahybrid, yakni daring dan luring. Sebagian peserta hadir di lokasi acara, sebagian mengikuti secaraonlinemelaluizoom meeting," kataIsmail.

Ia menambahkan, hasil sidang isbat akan disiarkan langsung di TVRI,RRI, dan media sosial Kementerian Agama.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top