Carrie Lam Sebut Pemilu Tidak Resmi Dapat Langgar UU Keamanan
Warga memakai masker pelindung menyusul penyebaran penyakit virus korona  berbaris mengantre untuk memberikan suara dalam pemilihan utama yang bertujuan memilih kandidat demokrasi untuk pemilihan pada September di Hong Kong, Tiongkok, Minggu (12/7).
Undang-undang baru ini menghukum pemisahan diri, subversi, terorisme, dan kolusi dengan pasukan asing dengan ancaman seumur hidup di penjara dan memungkinkan agen keamanan Tiongkok daratan untuk beroperasi secara resmi di Hong Kong untuk pertama kalinya.
"Jika tujuan demokrat untuk memperoleh mayoritas legislatif adalah untuk menghalangi kebijakan pemerintah, maka itu mungkin jatuh ke dalam kategori merongrong kekuasaan negara," kata Lam.
Salah satu penyelenggara pemilu, Benny Tai, mengatakan kepada wartawan bahwa hasil jajak pendapat telah bocor menjelang pengumuman resmi. Namun, dia mengatakan tidak ada pelanggaran data pribadi pemilih.
Jumat lalu, polisi Hong Kong menggerebek kantor jajak pendapat independen yang membantu pemilihan, dan petugas menyalin beberapa informasi dari komputer di sana.
Biro Konstitusi dan Urusan Daratan Hong Kong mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Senin malam bahwa pihaknya telah menerima keluhan publik bahwa jajak pendapat akhir pekan mungkin telah membahayakan integritas proses pemilihan.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya