Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Vitamin C dikenal berasal dari buah-buahan dan sayuran. Namun dari mana mereka yang hidup di kutub atau mereka yang berada hidup di gurun pasir yang tandus mendapatkan vitamin ini?

Cara Suku Eskimo Mendapatkan Vitamin C

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Tidak mudah bagi para penghuni kawasan ekstrem di dunia mendapatkan vitamin. Mereka yang hidup di kawasan dingin yang hidup dengan minim vegetasi sehingga sumber vitamin seperti vitamin C susah diperoleh, tentu menimbulkan pertanyaan bagaimana mereka memperoleh vitamin tersebut.
Sumber vitamin C secara alam berasal dari sayur mayur dan buah-buahan. Namun uniknya di kawasan ekstrem di kawasan tanpa vitamin tersebut, manusia yang hidup di wilayah tersebut tetap hidup dan mampu beregenerasi.
Untuk saat ini cara mendapatkan vitamin tentu mudah, dengan cara mengirimkan vitamin dengan pesawat terbang. Namun pada masa lalu tidak mudah. Hal inilah yang mengusik pikiran seorang pakar etnologi Kanada, Vilhjálmur Stefánsson.
Stefánsson memberanikan diri mencoba sesuatu yang berbeda 100 tahun lalu. Dalam perjalanan panjangnya ke tempat bermukim suku Inuit, ia mengkonsumsi makanan, seperti halnya orang suku eskimo Inuit sendiri, yaitu hanya daging. Namun meski hanya makan kurang variasi, mereka, kata Stefánsson, sehat terus-menerus.
Bagi banyak ahli, kebiasaan makanan suku Inuit lama jadi teka teki. Jika mereka hanya mengkonsumsi daging, mengapa mereka tidak pernah menderita kekurangan vitamin? Dari mana mereka mendapat vitamin C cukup, tanpa sayur dan buah-buahan?
"Jawabannya pertanyaan bagaimana mereka mendapatkan vitamin C ternyata sangat mudah. Daging dari anjing laut, ikan paus dan ikan lainnya ternyata telah mengandung semua vitamin, termasuk vitamin C yang berguna dalam mendukung kekebalan tubuh," kata Stefánsson seperti dikutip Deutsche Welle (DW).
Vitamin-vitamin itu tidak lenyap dalam makan tradisional Inuit. Rahasianya mereka memakan daging tanpa dimasak sama sekali. Mereka mengkonsumsi daging mentah seperti ini, dan katanya daging paling enak sebelum mengalami pembekuan.

Kawasan Oasis
Pertanyaan lain bagaimana cara manusia yang hidup di gurun pasir yang ekstrem mendapatkan vitamin? Setelah melalui proses evolusi hewan ini dengan mampu bertahan hidup dalam kondisi panas ekstrem dan kekurangan air. Hewan ini yang memiliki daging untuk dikonsumsi.
Namun unta-unta itu penting untuk mendukung transportasi dan hewan pengangkut di gurun pasir yang tandus. Namun demikian terlalu berharga untuk disantap. Jadi dari manakah orang suku Badui dan Tuareg mendapat vitamin?
Salah satu jawabannya adalah mereka mendapat vitamin C ketika berada di kawasan oasis. Di sini terdapat cukup buah-buahan dan sayuran. Bagi kaum nomaden, oasis mengambil persediaan makan bagi seluruh kafilah. Tidak jarang, potongan-potongan kurma diikutsertakan dalam bubur sorgum yang dimasak secara tradisional. Tapi kurma tidak mengandung vitamin C.
Sayangnya kaum nomaden itu tidak mendapat vitamin C setiap hari, sehingga kurang cukup saat mengadakan perjalanan. Mereka hanya mendapat cukup karbohidrat saat berada di gurun pasir. Berarti mereka hidup dengan mengandalkan vitamin C yang tersimpan di tubuh.
Itu memang mungkin, karena mereka biasanya hanya mengadakan perjalanan selama dua pekan, dari satu oasis ke oasis berikutnya. Dalam perjalanan mereka hanya menggunakan unta jantan untuk mengangkut beban. Sedangkan unta betina diambil susunya.
Lain lagi halnya dengan penggembala unta, yang memiliki beberapa jenis ternak, misalnya di Kenya. Para penggembala bisa berpindah-pindah tempat selama berminggu-minggu dengan ternak mereka, karena mereka juga punya unta betina. Susunya bisa digunakan sebagai sumber pangan utama para penggembala. Itu membuat mereka tetap sehat, karena mengandung banyak vitamin C.
Selama ribuan tahun, begitulah cara manusia hidup di sejumlah kawasan ekstrem Bumi. Walau hidup di kawasan dengan kondisi alam ekstrem amat, tapi kekurangan vitamin belum pernah jadi masalah di sana. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top