Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Cara Masyarakat Pesisir ‘Melawan’ Pemanasan Laut: Memulihkan Karang

Foto : The Conversation/Shutterstock

Ilustrai restorasi karang.

A   A   A   Pengaturan Font

Direktur Yayasan, Cakra Adiwijaya, mengatakan pekerjaan restorasi oleh lembaganya dimulai pada tahun 2021. Mereka menggunakan spesies karang sehat jenis Acropora-terkenal dengan pertumbuhannya yang pesat untuk memulihkan ekosistem karang. Sepekan sekali, mereka rutin membersihkan karang sembari mengumpulkan data spesies lain di sekitarnya, seperti ikan kerapu, penyu sisik, dan hiu sirip putih.

"Seminggu sekali kami melakukan penyelaman untuk menjaga proyek kami dan melakukan survei. Kami perlu memastikan pertumbuhan karang kami sehingga dapat memperkaya ekosistem karang di Gili Matra," kata Direktur Yayasan, Cakra Adiwijaya, dalam wawancara kepada The Conversation Indonesia, Agustus lalu.

Cakra mengatakan, usaha restorasi banyak dilakukan warga karena kesehatan dan luas tutupan karang di Gili Matra semakin menurun. Tiga kejadian pemutihan karang massal karena pemanasan suhu laut pada 1998, 2010, dan 2016 membuat luas karang di kawasan konservasi ini menyusut hingga tinggal 247 ha. Tekanan juga bertambah karena pariwisata massal yang berlangsung di Gili Matra sejak dekade 1990-an.

Walau begitu, usaha pemulihan karang yang dilakukannya berkejaran dengan waktu. Riset terbaru oleh tim yang dipimpin peneliti dari University of Edinburgh, Laurence De Clippele, mengungkapkan perubahan iklim dapat mengakibatkan pemutihan karang parah (annual severe bleaching) di 111 dari total 196 kawasan konservasi laut di Indonesia setiap tahun.

Gili Matra adalah salah satu lokasi yang diprediksi terkena pemutihan parah tahunan paling awal, yaitu 2026.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top