Capres Gandeng ‘Influencer’ untuk Raih Dukungan Politik, Apa Risikonya?
Ilustrasi influencer di media sosial.
Dalam ilmu psikologi sosial, ada perbedaan antara pengaruh yang dilakukan secara eksplisit, misalnya secara terbuka mendukung kandidat, dan pengaruh yang dilakukan secara implisit, seperti bertemu atau memuji kandidat tanpa menyatakan dukungan langsung. Pengaruh implisit ini seringkali lebih efektif dan mudah diterima audiens, karena tidak terasa seperti persuasi langsung.
Orang seringkali memproses informasi secara tidak langsung melalui pengamatan sosial. Melihat influencer yang mereka kagumi bertemu atau memuji suatu kandidat dapat secara tidak langsung membentuk persepsi positif terhadap kandidat tersebut, bahkan tanpa adanya dukungan verbal yang eksplisit.
Fenomena ini disebut strategi soft endorsement, yaitu ketika influencer tidak secara terbuka mendukung kandidat tertentu, tetapi tindakan mereka menciptakan persepsi positif atau membuka pintu bagi pengikut mereka untuk mendukung kandidat tersebut.
3. Pengalihan isu dan polarisasi
Penggunaan influencer juga berisiko menggeser fokus kampanye dari isu substantif ke popularitas dan hiburan. Ini bisa mengurangi diskusi serius tentang kebijakan dan isu-isu penting, menggantinya dengan narasi yang lebih berfokus pada citra dan kepribadian.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya