Capres Gandeng ‘Influencer’ untuk Raih Dukungan Politik, Apa Risikonya?
Ilustrasi influencer di media sosial.
2. Ilusi keterwakilan
Influencer sering dianggap sebagai 'one of us' atau bagian dari masyarakat umum. Mereka memiliki pengikut dan mampu memberikan opini yang membentuk pandangan followers atau pengikutnya sendiri. Pesan mereka mudah untuk diterima dan diikuti para pengikutnya, karena terasa lebih nyata dan dapat dipercaya, dibandingkan dengan iklan politik tradisional.
Sebuah riset membuktikan bahwa komunikasi influencer tentang topik politik atau isu-isu tertentu dapat meningkatkan minat politik pemilih khususnya kaum muda, hal ini disebabkan oleh penggambaran topik sosial-politik yang dianggap lebih mudah dipahami dan menarik dalam konten yang diberikan influencer.
Risiko keterlibatan influencer dalam politik
1. Akurasi dan bias
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya