Calon Pimpinan KPK Jangan Mudah Diintervensi
Para Capim KPK akan dilihat integritas, track record, kapabilitas, dan independensinya, serta mereka tidak terpapar paham radikal.
JAKARTA - Anggota panitia seleksi calon pimpinan (Pansel Capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 2019 - 2023, Hendardi mengharapkan para komisioner KPK yang terpilih mendatang tidak mudah diintervensi dalam bentuk apapun, termasuk kepentingan ideologis. Untuk itu, mereka akan diseleksi dengan teliti, termasuk kemungkinan mereka terpapar paham radikal.
"Isu radikalisme ini kami ambil sebagai hal yang penting untuk syarat agar tidak terlibat atau dalam istilah lain lebih pentng adalah agar Capim tidak mudah diintervensi dalam bentuk kepentingan apapun, termasuk kepentingan ideologis," kata Hendardi, usai rapat bersama pimpinan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), di Kantor BNPT Jakarta, Senin (1/7).
Dalam rapat tersebut, BNPT telah menyampaikan beberapa poin radikalisme yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan seleksi. Selain BNPT, Pansel Capim KPK juga bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) yang tidak disertakan dalam seleksi capim KPK empat tahun lalu. Namun, Hendardi menegaskan bahwa tidak terindikasi paham radikal bukanlah penilaian satu-satunya oleh Pansel.
"Isu radikalisme bukan satu-satunya, hanya salah satu isu dari isu lain yaitu integritas, track record, kapabilitas, dan independensi calon. Isu ini diperkuat saat kami diundang Presiden Joko Widodo, yang menegaskan isu ini penting untuk diperhatikan tim Pansel," ungkap Hendardi.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya