BWS Gunakan Ekskavator Amfibi Bersihkan Gulma Waduk Lempake
BWS kerahkan alat ekskavator amphibi untuk pembersihan gulma waduk Benanga Lempake sebagai upaya darurat dalam penanganan banjir di Samarinda, Rabu (29/1/2025).
Foto: ANTARASamarinda– Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV Samarinda mengerahkan ekskavator amfibi untuk membersihkan gulma di Waduk Benanga Lempake, sebagai bagian dari upaya penanganan darurat akibat kenaikan muka air waduk.
Kepala BWS Kalimantan IV Samarinda, Yosiandi Radi Wicaksono, di Samarinda , Rabu (29/1), menyatakan bahwa status keadaan darurat Waspada 2 telah diberlakukan di Bendungan Lempake sejak Senin (27/1).
"Status ini diberlakukan karena elevasi muka air waduk mencapai lebih 8,10 meter, melebihi elevasi normal 7,20 meter dan mendekati elevasi puncak bendungan 9,50 meter," jelas Yosiandi.
Kenaikan muka air waduk dipicu oleh intensitas hujan sedang hingga tinggi di wilayah hulu. Sebagai langkah antisipasi, BWS Kalimantan IV telah membuka pintu air untuk mengurangi volume air di waduk dan meminimalisir potensi genangan di daerah hilir.
Beberapa wilayah di hilir waduk diperkirakan terdampak genangan, antara lain Perumahan Bengkuring, Betapus, Jalan Pemuda, Jalan Dr. Soetomo, Jalan S. Parman, Jalan Cendrawasih, Jalan Gelatik, dan Kampus UNMUL.
"Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan," katanya.
Berdasarkan laporan terakhir, banjir telah merendam beberapa ruas jalan dengan ketinggian hingga 1,5 meter. Tercatat 357 rumah warga terendam banjir, meliputi Jalan Bengkuring Raya, Jalan Kestela, Jalan Asparagus, dan sekitarnya.
Selain mengerahkan Ekskavator amfibi untuk membersihkan gulma yang dapat menghambat aliran air, BWS Kalimantan IV juga melakukan berbagai upaya penanganan darurat lainnya.
"Kami telah menyiapkan geobag dan sandbag untuk melindungi rumah warga, serta menyalurkan bantuan kebutuhan pokok bagi ibu dan anak-anak yang terdampak banjir," tambah Yosiandi.
Pada Rabu ini, pintu air waduk mulai ditutup sebagian untuk mengurangi debit aliran ke hilir. BWS Kalimantan IV terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk meminimalkan dampak banjir dan memberikan dukungan kepada warga terdampak.
Yosiandi menekankan pentingnya pemantauan intensif terhadap level muka air di hulu dan hilir waduk.
"Kami terus memantau situasi dan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mengantisipasi perkembangan lebih lanjut," ucap dia.
Berita Trending
- 1 Respons CEO OpenAI tentang Model AI Tiongkok DeepSeek-R1: 'Mengesankan'
- 2 Setelah Trump Ancam Akan Kenakan Tarif Impor, Akhirnya Kolombia Bersedia Terima Deportasi dari AS
- 3 Thailand Ingin Kereta Cepat ke Tiongkok Beroperasi pada 2030
- 4 Incar Kemenangan Penting, MU Butuh Konsistensi
- 5 Diprediksi Berkinerja Mocer 2025, IHSG Sepanjang Tahun Ini Menguat 1,22 Persen
Berita Terkini
- Demi Keamanan, Kementerian PU Akan Larang Penambangan Pasir di Sungai Progo
- Selama Banjir, Kegiatan Belajar Mengajar Boleh Dilaksanakan di Rumah
- Siswa yang Punya Tunggakan SPP, Bisa Ambil Ijazah secara Gratis
- Resmikan Fasilitas Baru, Louvin Apartment Jatinangor Milik PPRO Berbagi dengan Anak Yatim
- Amankan Pasokan Beras, Bulog Dapat Suntikan Rp16 Triliun untuk Serap 3 Juta Ton