Selasa, 11 Mar 2025, 21:38 WIB

Bupati Probolinggo Meninjau Dampak Banjir di Kecamatan Krejengan

Bupati Probolinggo M. Haris menyerahkan bantuan kepada pengurus pesantren yang terdampak banjir di Probolingo, Selasa (11/3/2025).

Foto: ANTARA

PROBOLINGGO– Bupati Probolinggo, Mohammad Haris, melakukan peninjauan untuk mengevaluasi dampak banjir yang melanda beberapa desa di Kecamatan Krejengan dimulai di Pondok Pesantren Darut Tauhid di Desa Tanjungsari, Desa Jatiurip, Desa Opo-opo dan Desa Kamal Kuning, pada Selasa (11/3).

"Banjir itu merupakan kejadian yang belum pernah terjadi sebelumnya. Meskipun demikian, Pemkab Probolinggo telah berupaya mengidentifikasi potensi risiko banjir dengan melakukan asesmen dan langkah-langkah mitigasi yang lebih baik di masa depan," kata Bupati Probolinggo Mohammad Haris di kabupaten setempat.

Bupati Haris menyaksikan langsung dampak banjir yang merendam area pondok, khususnya pondok putri yang terendam hampir 3 meter, sehingga beberapa peralatan santri seperti buku, kitab, hingga seragam hanyut dibawa banjir.

"Banjir itu terjadi karena lokasi pondok yang lebih rendah dan aliran sungai yang tidak biasa menjadi penyebab utama terjadinya bencana tersebut," tuturnya.

Ia mengatakan pihaknya menyerahkan bantuan logistik dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo serta Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Probolinggo untuk membantu korban banjir yang berada di Pondok Pesantren Darut Tauhid.

"Peninjauan berlanjut ke Desa Jatiurip dan Opo-opo, dua desa yang berbatasan hanya dipisahkan oleh sungai. Di lokasi itu banyak rumah warga terendam air hingga ketinggian 2 meter yang mengakibatkan perabotan rumah tangga hanyut terbawa arus," katanya.

Kejadian itu membuat warga terpaksa hanya menyelamatkan barang-barang yang masih bisa dipertahankan. Selain melihat dari dekat dampak banjir di dua desa tersebut, Haris juga berdialog dengan warga setempat yang menjadi korban banjir.

"Kerusakan pada plengsengan TPT (tembok penahan tanah) yang ambrol akibat hantaman banjir serta jalan yang tergerus aliran sungai yang berpotensi membahayakan pengguna jalan di Desa Jatiurip, Kecamatan Krejengan," ujarnya.

Dampak banjir di Desa Kamal Kuning yakni jembatan yang hampir putus karena salah satu bahu jembatan tergerus air sungai yang cukup deras, padahal jembatan itu menjadi satu-satunya akses utama bagi warga Blok Jatian untuk menuju ke pusat desa maupun kecamatan.

"Kerusakan pada jembatan itu sangat mengkhawatirkan karena dapat mempersulit aksesibilitas warga jika tidak segera diperbaiki. Kami terus melakukan asesment dan mempercepat upaya perbaikan," katanya.

Sementara ini ada beberapa alat berat milik Provinsi Jawa Timur yang sudah turun untuk mencoba mengatasi bencana banjir, sehingga pihaknya mengimbau masyarakat juga telah siap.

"Pentingnya kolaborasi antar OPD dan pihak terkait lainnya untuk menanggulangi bencana dan meminimalkan dampaknya. Setiap kali ada bencana, semua OPD terkait harus hadir di lokasi mulai dari BPBD, Dinas PUPR, Dinas Perkim, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup dan lain sebagainya.

Bupati Haris didampingi oleh Kapolres Probolinggo AKBP Wisnu Wardana, Komandan Kodim 0820 Probolinggo Letkol Arm. Heri Budiasto serta sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo.

Redaktur: Bambang Wijanarko

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan: