
Gubernur NTB tawarkan tiga peluangan investasi strategis
Gubernur Nusa Tenggara Barat Lalu Muhamad Iqbal (tengah) memaparkan beragam peluang investasi untuk membuat NTB makmur dan mendunia dalam forum Economic Talk NTB yang digelar di Mataram, Senin (10/3).
Foto: ANTARA/HO-Diskominfotik NTBMataram -- Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Muhamad Iqbal mengungkapkan ada tiga peluang investasi strategis di Nusa Tenggara Barat (NTB) berupa pengembangan panel surya, peternakan sapi, dan pariwisata.
"Sektor yang banyak diminati oleh investasi adalah yang pertama pada sektor solar panel, karena permintaan listrik di Nusa Tenggara Barat terjadi kenaikan 11 persen per tahun," ujarnya di Mataram, Senin.
Iqbal mengatakan permintaan setrum hijau yang meningkat tersebut membuktikan ada proses industrialisasi yang sudah berjalan, sehingga terjadi lonjakan permintaan yang terbilang tinggi.
Berdasarkan data Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), potensi energi baru terbarukan paling besar di Nusa Tenggara Barat adalah surya mencapai 10.628 megawatt, kemudian diikuti oleh setrum tenaga angin sebesar 2.605 megawatt, bioenergi sebanyak 298 megawatt, dan sampah kota mencapai 32 megawatt.
Hingga pertengahan tahun 2024, kontribusi energi terbarukan dalam bauran energi daerah sudah mencapai 22,43 persen yang terdiri dari berbagai sumber seperti B35 (Bio Solar), PLTS On Grid, PLTS Off Grid, PLTM, cofiring PLTU dengan biomassa, dan biogas skala rumah tangga.
Gubernur Iqbal menegaskan bahwa Pemerintah NTB tidak sekedar mendorong investasi pada sektor energi, tetapi juga mencari sektor energi lain yang potensial untuk menyelesaikan persoalan lokal berupa timbulan sampah.
"Kami mencari investor-investor yang bisa memanfaatkan sampah yang ada, sampah pemilahan yang utama, sehingga kita bisa gunakan untuk energi," ucapnya.
Lebih lanjut Iqbal mengatakan bahwa lapangan usaha yang punya peluang menjanjikan untuk para investor adalah pertanian dan peternakan, terutama sapi.
Badan Pusat Statistik menyebut jumlah sapi di Nusa Tenggara Barat pada tahun 2023 mencapai 810.070 ekor. Sejak 2013 sampai 2023, jumlah sapi dan kerbau di wilayah tersebut mengalami pertumbuhan 10 persen per tahun.
Populasi sapi paling banyak berada di Kabupaten Sumbawa, Bima, Lombok Tengah, Dompu, dan Lombok Timur.
"Khususnya sapi, investor harus menciptakan ekosistem, bukan sekadar berinvestasi," tegas Iqbal.
Peluang investasi ketiga yang dapat dijajaki oleh pemilik modal adalah sektor pariwisata, terutama Pulau Lombok bagian selatan yang kini menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.
Pemerintah NTB segera mempublikasi peluang pariwisata tersebut agar informasi tentang wisata olahraga yang berada di sana bisa tersebar luas.
"Sejauh ini belum ada kompetitornya di Asia Tenggara dan itu merupakan nilai lebih untuk Nusa Tenggara Barat. Kami ingin menjadi pusat aero sport di nasional karena Nusa Tenggara Barat memiliki keindahan alam yang bisa dinikmati mulai dari udara hingga darat," pungkas Iqbal.
Berita Trending
- 1 Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte Ditangkap Interpol
- 2 Didakwa Lakukan Kejahatan Kemanusiaan, Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte Ditangkap
- 3 Peran TPAKD Sangat Penting, Solusi Inklusi Keuangan yang Merata di Daerah
- 4 Luar Biasa, Perusahaan Otomotif Vietnam, VinFast, Akan Bangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum hingga 100.000 Titik di Indonesia
- 5 Satu Peta Hutan, Menjaga Ekonomi Sawit dan Melestarikan Hutan
Berita Terkini
-
BNI Siapkan Uang Tunai Rp21T Periode Lebaran 2025, Layanan Perbankan Tetap Aman di Musim Liburan
-
Kalahkan Nets, Cavaliers Raih Kemenangan ke-15 Beruntun
-
Dukung Mudik Lancar, Pertamina Turunkan Harga Avtur, Diskon Tiket Pelita Air, Pelumas hingg Promo Hotel Patra Jasa
-
Atasi PSS Sleman, Persis Solo Menjauh dari Zona Degradasi
-
Jelang Lebaran, Dharma Wanita Kemenperin Gelar Bazar Belanja Murah