Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Kemandirian Energi l Pengembangan EBT Butuh Kesiapan Dunia Usaha

BUMN Perlu Pacu Kapasitas Modal

Foto : Istimewa

Wakil Menteri BUMN I Paha­la Mansyuri

A   A   A   Pengaturan Font

Dunia usaha butuh konsistensi dari regulator terutama kepastian hukum dan jaminan usaha agar target NZE pada 2060 dapat tercapai.

JAKARTA - Perusahaan yang bergerak di sektor pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) khususnya maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN) didorong untuk meningkatkan kapasitas terutama permodalan. Hal tiu diharapkan dapat mendukung upaya eksplorasi berbagai potensi energi berkelanjutan di masa mendatang.

Wakil Menteri BUMN I, Pahala Mansyuri, dalam acara pencatatan saham perdana (listing) anak perusahaan Pertamina, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) di Jakarta, akhir pekan lalu, mengatakan pihaknya akan terus mendorong perusahaan-perusahaan BUMN yang potensial terutama di sektor energi agar lebih transparan, sehingga kapasitasnya makin meningkat. "PGE misalnya dari hasil asasment kami merupakan perusahaan energi dengan Ebitda margin terbaik untuk saat ini yaitu sebesar 244 juta dollar AS, mendekati 70 persen," kata Pahala.

Secara fundamental, perusahaan dengan kode perdagangan PGEO itu hingga kuartal III-2022 mencatat laba bersih 111,43 juta dollar AS yang dikontribusikan dari pendapatan sebesar 287,39 juta dollar AS. "Kalau kita lihat selama ini total pendapatan PGE itu setiap tahun meningkat 5 hingga 10 persen," kata Pahala.

Pada kesempatan sama, Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan aksi korporasi PGE sebagai bentuk dukungan Pertamina sebagai holding untuk meningkatkan ketersediaan energi baru terbarukan.

Dia pun berharap, investor publik mendukung aksi korporasi PGE dengan membeli saham sebagai wujud kepedulian pada transisi ke energi terbarukan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top