Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebutuhan Pangan

Bulog Tolak Impor Beras

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Direktur Utama Bulog, Budi Waseso, menyatakan tetap tidak akan mengeksekusi impor beras tahap kedua sebanyak 500.000 ton.

Buwas, sapaan akrab Budi Waseso, mengatakan gudang Bulog di seluruh Indonesia telah penuh oleh serapan dalam negeri sehingga tidak ada alasan untuk melakukan impor hingga batas waktu Surat Persetujuan Impor (SPI) pada Juli 2018.

"Penyerapan kita tiap hari banyak, itu kita utamakan. Kita tambah terus, setiap hari ratarata 11.000-15.000 ton.

SPI terbit bukan berarti harus dilaksanakan dong," ujar Buwas seusai mengikuti rapat terbatas tentang Persiapan Pelaksanaan Lebaran 2018, di Jakarta, Rabu (30/5).

Mantan Kabareskrim Polri ini menyebut posisi stok Bulog terus meningkat dari bulan ke bulan. Pada pekan ini, posisi stok beras Bulog mencapai 1,48 juta ton, naik dari pekan lalu yang tercatat di kisaran 1,2 juta ton.

Dia mengemukakan Bulog tidak mengutamakan impor ketika serapan dari petani masih berjalan dengan lancar. Buwas kembali menekankan wewenang impor ada pada Bulog yang sehari-hari bersentuhan dengan data riil ketersediaan beras di masyarakat.

"Wewenang Bulog, kan kita yang baca. Yang penting ketersediaan stok dan stabil harga. Kita kalau impor juga kan bikin petani resah."

Terkait dengan situasi di pasar, Buwas mengatakan pihaknya tidak lagi menggunakan instrumen operasi pasar utuk menstabilisasi harga.

Bulog, lanjutnya, kini menerapkan penyaluran secara selektif hanya pada di daerah yang dinilai berpotensi bergejolak. "Hampir seluruh wilayah itu rentan. Ada beberapa yang ditahan, bukan tidak ada barang.

Ada barang, tapi bukan di Bulog, ada di pedagang. Tergantung pedagang mau turun apa tidak. Mereka biasa ambil keuntungan lebih, maka dia tahan. Harga naik baru lepas. Kalau sekarang ada yang tahan kita sudah di lapangan."

Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, kembali meminta Perum Bulog untuk segera mematuhi instruksi untuk mengimpor beras dalam rangka memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Darmin menegaskan keputusan mengimpor beras jilid selanjutnya tak lepas dari harga beras yang sampai saat ini belum sesuai harapan pemerintah. Ant/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top