Bulog sebagai Stabilisator Harus Diperkuat
Bahkan dari stok CBP, terdapat beras turun mutu eks impor tahun 2018 sebanyak 106.642 ton dari total impor beras sebanyak 1.785.450 ton.
Sementara itu, Badan Pusat Statistik memprediksi terjadi kenaikan produksi pada 2021. Produksi tahun ini akan lebih besar dari konsumsi yang terus melambat, bahkan bisa surplus hingga satu juta ton.
Masih Parsial
Anggota Komisi VI DPR, Evita Nursanty, dalam keterangan tertulisnya menyatakan peran Bulog dalam pengelolaan beras harus diperkuat. Saat ini, kebijakannya masih parsial sehingga banyak stoknya dengan umur simpan di atas empat bulan sesuai dengan Permentan No 38 Tahun 2018, atau bahkan di atas satu tahun dan sudah mengalami turun mutu.
Dia berpendapat sebaiknya untuk jangka pendek Bulog dan kementerian terkait harus segera merumuskan kebijakan pengelolaan stok beras tersebut melalui pelepasan stok dengan penjualan di bawah harga eceran tertinggi (HET), pengolahan, penukaran dan atau hibah atas beras yang sudah turun mutu.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya