Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penyerapan Jagung I Hasil Panen Jagung dari Petani Akan Dibeli Seharga Rp3.150/ Kg sesuai HPP

Bulog Petakan Sentra Produksi

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

"Contohnya pada 2009/2010, produktivitas jagung nasional turun sebesar 0,45 persen dari periode sebelumnya akibat El Nino. Hal ini pada akhirnya menyebabkan tertundanya musim tanam pertama selama dua bulan," kata Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS), Assyifa Szami Ilman, di Jakarta, kemarin.

Menurut dia, cuaca adalah faktor yang sangat menentukan dalam produksi jagung Tanah Air karena cuaca buruk dapat menyebabkan tertundanya musim tanam. Bila terjadi fenomena cuaca buruk, lanjutnya, maka tertundanya musim tanam jagung dapat menghambat pertumbuhan yang optimal dari komoditas tersebut.

Untuk itu, pemerintah sebaiknya mengevaluasi program Upaya Khusus (Upsus) yang sudah dijalankan sejak 2015 dengan menghentikan pemberian benih jagung hibrida untuk daerah-daerah yang sudah memiliki pasar jagung kuat.

Dia berpendapat bahwa daerah pasar jagung kuat adalah daerah yang petani jagungnya lebih suka menggunakan benih jagung hibrida non subdisi yang berkualitas tinggi daripada benih Upsus.

"Program ini juga sebaiknya dihentikan pada daerah dengan pasar jagung lemah karena petani di pasar ini umumnya tidak menjadikan budidaya jagung sebagai prioritas dan mata pencaharian mereka. Namun, program Upsus efektif diberikan di daerah dengan pasar jagung semi kuat untuk memperkenalkan penggunaan benih jagung hibrida pada petani yang belum pernah menggunakannya," jelasnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top