Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Aryo Wiryawan, CEO PT Indmira Yogyakarta

Bukan Sekadar Gagah-gagahan

Foto : koran jakarta /eko s putra
A   A   A   Pengaturan Font

RAS yang dikembangkan Aryo saat ini fokus pada pembuatan air laut dari air tawar khusus untuk budi daya kerapu. Tujuannya, budi daya kerapu bisa dilakukan di pusat konsumsi, seperti di Jakarta, sehingga biaya transportasi terpangkas hingga 0 rupiah.

Pengembangan RAS untuk kerapu sudah berlangsung selama tiga tahun. Bukan hal mudah untuk membuat formulasi air laut yang ideal untuk kerapu, meriset alat pantau kualitas air laut kerapu. Dan yang paling sulit adalah menyelesaikan problem filtrasi airnya, yakni bagaimana caranya 100 persen massa air bisa disirkulasikan dalam waktu satu jam secara tepat dan efisien.

"Bagaimana neraca hidrogennya, neraca karbonnya, menghitung dengan pasti, dan memastikan hitungan di atas kertas sama dengan yang kita praktikkan. Itu sebabnya, kita butuh waktu hingga tiga tahun untuk menyempurnakan RAS kerapu ini," jelas Aryo.

Aryo menargetkan pada Oktober nanti validisi RAS sudah rampung sehingga Indmira siap menampung tawaran investasi yang selama ini sudah banyak ditawarkan kepadanya. Investasi yang diharapkan adalah investasi pembuatan kolam beserta lahannya. Sementara investasi langsung ke perusahaan baru dipikirkan nanti jika bisnis di lapangan sudah terbukti sukses.

"Kita ingin segalanya berlangsung sempurna. Untuk investor kolam maupun investmen perusahaan kami ingin RAS benar-benar jadi solusi perikanan Tanah Air, bukan sekadar gagah-gagahan atau cari untung dari uang investor," pungkas Aryo.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top