Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Aryo Wiryawan, CEO PT Indmira Yogyakarta

Bukan Sekadar Gagah-gagahan

Foto : koran jakarta /eko s putra
A   A   A   Pengaturan Font

Teknologi untuk perikanan yang dibuatnya bisa memantau kualitas air sesuai standar yang telah ditetapkan.

PT Indmira, perusahaan pertanian yang didirikan orang tuanya tahun 1985, kini telah memperluas bidang usaha di perikanan. Aryo Wiryawan, 40 tahun, membawa perusahaan keluarga ini menjadi perusahaan dinamis yang berisi bakat-bakat dari berbagai bidang dengan tujuan utama mengubah wajah pertanian-perikanan Indonesia menjadi inovatif dan anak muda.

"Saya masih di Norwegia. Doakan, Jala bisa segera memberi manfaat banyak untuk masyarakat perikanan Indonesia," katanya, beberapa hari lalu.

Jala yang dimaksudnya adalah aplikasi yang memungkinkan pembudi daya perikanan memantau kualitas air sesuai standar yang telah ditetapkan, seperti berapa jumlah oksigen dan tingkat kebersihannya. "Kualitas air memang kunci utama budi daya ikan. Air yang buruk membuat pengeluaran pakan dan obat-obatan meningkat. Biaya naik produktivitas turun karena banyak ikan mati dan tumbuh tidak optimal," jelas Aryo di kantornya, kawasan Pakem, Kaliurang, Sleman, DIY, sebelum berangkat ke luar negeri.

Saat ini, tim Jala sedang berada di Norwegia bersama dengan enamstart-uplainnya di dunia, seperti Manolin (AS), Aqua connect (India), Algae Pro (Norwegia), Sensaway (Portugal), Verifik (Thailand/Prancis), dan TradeIT (Inggris). Keenam pengembang ini, termasuk Jala, mengikuti program Accelerator HATCH (program akselerator akuakultur pertama dan terbaik di dunia) di ibu kota akuakultur dunia, Bergen, Norwegia. Jala satu-satunya perwakilan dari Asia Tenggara karena perwakilan dari Thailand diisi oleh orang Prancis.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top