Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Budi Gunadi Sadikin Kembali Dipercaya Jadi Menkes Usai Tangani Pandemi

Foto : ANTARA/HO Kementerian Kesehatan RI (Youtube)

Tangkapan layar - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam Launching Proses Bisnis HTA Satu Pintu Satu Standar di Jakarta, Jumat (18/10/2024).

A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Budi Gunadi Sadikin kembali ditunjuk sebagai Menteri Kesehatan dalam Kabinet Merah Putih dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk periode 2024-2029, Minggu.

Sebelum penunjukan ini, Budi Gunadi Sadikin (BGS) menjabat sebagai Menteri Kesehatan pada Kabinet Indonesia Maju pada masa Presiden ke-7 RI Joko Widodo, 2020-2024. Pada periode ini, BGS menjalankan sejumlah inisiasi, seperti penanganan pandemi COVID-19 dan transformasi kesehatan.

Penanganan pandemi di bawah kepemimpinan BGS, yang meliputi penanganan hingga pemulihan, menuai pujian dari institusi global, seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). WHO menilai bahwa Indonesia sukses memberi contoh dalam hal kesiapan serta pendekatan One Health di forum-forum internasional seperti G20 dan ASEAN.

Adapun saat G20, Pandemic Fund menjadi ide dari Indonesia untuk dunia dalam hal kesiapan menghadapi pandemi.

Dengan transformasi kesehatan, BGS mengubah paradigma kesehatan nasional, yang semula berorientasi kuratif menjadi promotif dan preventif. Dalam transformasi kesehatan, terdapat enam hal yang menjadi fokus, yakni layanan primer, layanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, sumber daya manusia kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, dan teknologi kesehatan.

Berbagai upaya diluncurkan oleh Budi untuk mencapai peningkatan derajat kesehatan tersebut. Terbaru, ada peluncuran Proses Bisnis HTA Satu Pintu Satu Standar yang bertujuan menyeimbangkan harga serta memperluas akses ke layanan kesehatan dan obat, dengan cara mendorong kolaborasi dengan akademisi, pemangku kepentingan dalam hal inovasi dan kajian teknologi kesehatan.

Ada juga penyesuaian dan pembaharuan pedoman kerja puskesmas untuk meningkatkan layanan primer. Revitalisasi pedoman kerja itu bertujuan menyesuaikan pelayanan kesehatan dengan perubahan demografi Indonesia yang semakin menua.

Selain itu, ada juga penyediaan skrining 14 penyakit serta pengadaan X-ray portabel untuk skrining TBC pada anak-anak.

Orientasi promotif dan preventif ini dilanjutkan pada pemerintahan Prabowo, dalam berbagai inisiatifnya seperti pemeriksaan kesehatan gratis, menurunkan kasus TBC 50 persen dalam lima tahun, dan membangun RS yang lengkap dan berkualitas di kabupaten.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top