Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Budaya Membaca di Indonesia Rendah Berkaitan dengan Norma Sosial

Foto : ANTARA/Maulana Surya

Sejumlah anak didampingi orangtuanya membaca buku dari Perpustakaan Dauzan pada Hari Bebas Kendaraan Bermotor di Solo, Jawa Tengah, Minggu (23/2/2020).

A   A   A   Pengaturan Font

1. Kampanye media sosial

Menampakkan perilaku membaca sebagai aktivitas yang lekat dan dekat dengan anak muda bisa menjadi intervensi yang efektif. Inisiatif ini sudah dilakukan oleh beberapa gerakan masyarakat seperti gerakan Indonesia Book Party yang berbasis di berbagai kabupaten dan kota di Indonesia, atau gerakan Baca Di Surabaya yang berpusat di Kota Surabaya.

Inisiatif-inisiatif semacam ini punya potensi mengeliminasi persepsi-persepsi negatif yang melekat pada perilaku membaca buku dan justru membuat perilaku membaca terlihat keren. Semakin keren terlihat, semakin banyak anak muda yang ingin ikut serta. Apalagi jika gerakan ini dibarengi dengan pelibatan public figure atau influencer, maka perilaku membaca akan menjadi tren populer yang akan digemari anak-anak muda.

Riset tahun 2022 tentang dampak Influencer media sosial membuktikan bahwa influencer dipersepsikan oleh publik sebagai figur yang persuasif dan dapat dipercaya (trustworhty) sehingga memiliki kekuatan untuk memengaruhi perilaku publik.

Sebagai individu kita juga dapat berperan dalam membangun norma sosial yang mendukung perilaku membaca buku. Dengan sering-sering mengunggah foto sedang membaca buku di media sosial, perilaku membaca akan diidentifikasi sebagai perilaku yang identik dengan masyarakat kita. Sehingga, orang-orang yang belum memiliki kebiasaan membaca buku akan merasakan FoMO (Fear of Missing Out) dan akhirnya mulai membaca buku agar diterima masyarakat.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top