![Budaya Kerja ‘Toxic’ Bermula dari Perilaku Tak Menyenangkan, Apa yang Bisa Dilakukan?](https://koran-jakarta.com/images/article/budaya-kerja-toxic-bermula-dari-perilaku-tak-menyenangkan-apa-yang-bisa-dilakukan-230813110928.jpg)
Budaya Kerja ‘Toxic’ Bermula dari Perilaku Tak Menyenangkan, Apa yang Bisa Dilakukan?
![Budaya Kerja ‘Toxic’ Bermula dari Perilaku Tak Menyenangkan, Apa yang Bisa Dilakukan?](https://koran-jakarta.com/images/article/budaya-kerja-toxic-bermula-dari-perilaku-tak-menyenangkan-apa-yang-bisa-dilakukan-230813110928.jpg)
Ilustrasi budaya kerja toxic.
Apakah hal ini akan menyelesaikan masalah? Mungkin saja tidak. Manajermu mungkin hanya akan sekadar mengangkat bahu, atau melakukan "mediasi" yang tak menyelesaikan apapun. Namun, tak mengatakan atau melakukan apa-apa sudah hampir pasti akan membuatmu merasa tak puas.
Jika pelakunya adalah atasanmu, hubungi HR (jika organisasimu memilikinya) atau serikat kerjamu. Serikat dapat menawarkan nasihat mengenai jalan lain untuk menyelesaikan persoalan ini.
Badan hukum seperti Fair Work Ombudsman di Australia, Employment New Zealand di Selandia Baru, dan Layanan Penasihat, Konsiliasi, dan Arbitrase Inggris Raya memiliki wewenang untuk menyelidiki keluhan di tempat kerja dan campur tangan dalam perselisihan melalui konsiliasi formal atau arbitrase. Tetapi sebelum memulai proses seperti ini, sebaiknya dapatkan nasihat ahli. Kamu mungkin mendapatkan keadilan, tetapi juga masih perlu mencari pekerjaan lain.
Invicility tak akan bisa berhenti dengan sendirinya. Suaramu penting dan dapat membantu memutus siklus.
Andrei Lux, Lecturer of Leadership and Director of Academic Studies, Edith Cowan University
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya