Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Buang Jauh-Jauh Sikap Rasis

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Fans Inggris yang kesal karena gagal melihat timnya juara melampiaskannya kepada ketiga pemain itu. Mereka mendapat pelecehan berbau rasial di sosial media. Pelecehan itu berlangsung masif dan membuat kepolisian metro London harus turun tangan untuk menyelidikinya. Sementara, FA (federasi sepak bola Inggris) menyayangkan aksi tidak sportif suporter Inggris di tengah kampanye anti-rasisme.

"Kami sebisa mungkin akan mendukung para pemain yang jadi korban, seraya meminta para pelaku dihukum seberat-beratnya. Kami akan melakukan apapun untuk mengenyahkan diskriminasi dari sepakbola. Tapi, kami juga meminta pemerintah bergerak cepat dan segera membuat peraturannya sehingga para pelaku pelecehan rasial bisa mendapatkan hukuman berat," ujar pernyataan resmi FA.

Dukungan pun mengalir dari sesame pemain sepak bola yang menjadi pendatang di Eropa. Karim Benzema pemain nasional Perancis anak imigran dari Aljazair yang kerap mendapat bully-an ketika masa mudanya menulis, ketika saya mencetak gol, saya Prancis. Tetapi kalau tidak saya orang Arab.

Penyerang Belgia yang bermain di klub Inter Milan (Italia) mengatakan, jika sesuatu berjalan dengan baik, saya adalah Lukaku, penyerang Belgia. Ketika semuanya tidak berjalan baik, saya adalah penyerang Belgia keturunan Kongo. Kemudian Mezut Ozil menyatakan, ketika kami menang saya adalah orang jerman, tetapi jika kalah saya adalah imgran.

Kekecewaan supporter Inggris gagal menyaksikan tim kebanggannya juara di kandang sebenarnya bisa dimaklumi. Tetapi kalau kekecewaan tersebut dilampiaskan dengan kerusuhan, tidak bisa dibenarkan. Apalagi kerusuhan berbau rasial seperti yang dialami Rashford, Saka, dan Sancho.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top