Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kinerja 2017

BSM Bukukan Laba Bersih Rp365 Miliar

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Anak usaha emiten bank pelat merah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), yakni PT Bank Syariah Mandiri (BSM) berhasil membukukan laba bersih pada tahun 2017 sebesar 365 miliar rupiah atau naik 12,22 persen (yoy) dari semula 325 miliar rupiah pada tahun 2016. Direktur Utama BSM, Toni EB Subari, mengatakan pertumbuhan laba ditopang oleh meningkatnya margin bagi hasil bersih dan fee based income yang pada tahun 2017 naik 701 miliar rupiah atau secara tahunan tumbuh 14,35 persen menjadi 5,58 triliun rupiah.

Margin bagi hasil bersih tumbuh sebesar 617 miliar rupiah atau 15,35 persen (year on year) menjadi 4,64 triliun rupiah dibandingkan 2016 yang hanya 4,02 triliun rupiah. "Pertumbuhan margin bagi hasil bersih tersebut didorong oleh pertumbuhan pembiayaan dan perbaikan kolektibilitas pembiayaan," katanya di Jakarta, Kamis (8/3). Sampai dengan akhir Triwulan IV Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun BSM berhasil tumbuh sebesar 11,37 persen (year on year) atau meningkat sebesar 7,95 triliun rupiah dari 69,95 triliun rupiah per Desember 2016 menjadi 77,90 triliun rupiah pada Desember 2017.

Dari total dana tersebut sebesar 51,80 persen atau 40,36 triliun rupiah merupakan dana murah (low cost fund) yang tumbuh 16,36 persen dibandingkan periode yang sama pada Desember 2016 yang sebesar 34,68 triliun rupiah. "Komposisi low cost fund meningkat dari 49,58 persen di Desember 2016 menjadi 51,80 persen di Desember 2017," jelas Toni. Pertumbuhan dana murah tersebut ditopang oleh tabungan yang naik 13,13 persen menjadi 31,39 triliun rupiah per posisi Desember 2017 dari semula 27,75 triliun rupiah per posisi Desember 2016.

Giro naik sebesar 29,31 persen (year on year) menjadi 8,96 triliun rupiah per posisi Desember 2017 dibandingkan posisi Desember 2016 sebesar 6,93 triliun rupiah. Posisi tabungan Mandiri Syariah berada di peringkat sembilan perbankan nasional yang menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap Mandiri Syariah. Peningkatan DPK mendorong aset Mandiri Syariah per Desember 2017 naik 11,55 persen (yoy) menjadi 87,94 triliun.

"Strategi penghimpunan dana ke depan adalah dengan terus meningkatkan komposisi dana murah yaitu tabungan dan giro untuk menekan cost of fund," papar Toni. Untuk pembiayaan, sampai dengan Kuartal IV 2017 Mandiri Syariah berhasil menyalurkan sebesar 60,69 triliun rupiah atau tumbuh 9,20 persen dibanding posisi Desember 2016. Penumbuhan pembiayaan tersebut diimbangi dengan perbaikan kualitas pembiayaan yang tercermin dari penurunan NPF Nett turun dari 3,13 persen menjadi 2,71 persen.

Sejalan dengan refocusing bisnis bank, segmen ritel mencatatkan pertumbuhan lebih tinggi dibanding wholesale. Segmen ritel yang terdiri atas pembiayaan di bidang konsumer, pawning, dan UMKM tumbuh sebesar 11,48 persen dari semula 30,78 triliun menjadi 34,31 triliun rupiah. Adapun pembiayaan segmen korporasi tumbuh 5,50 persen (year on year) semula 24,77 triliun rupiah menjadi 26,13 triliun rupiah. ahm/AR-2

Komentar

Komentar
()

Top