Jumat, 21 Feb 2025, 23:12 WIB

BSI Siapkan Layanan Optimal Pelunasan BPIH Bagi 185 Ribu Calon Haji

Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna (berdiri kiri) didampingi RCEO BSI Regional Jakarta 1 Gunawan Arif Hartoyo menyapa nasabah melunasi biaya haji di Kantor Cabang BSI Summarecon Bekasi, Jumat (21/2)

Foto: istimewa

JAKARTA- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mempersiapkan layanan optimal untuk calon jamaah haji yang akan melakukan pelunasan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) periode 1446 Hijriah. Dari total kuota haji Indonesia 2025 sebanyak 221.000 jemaah, sebanyak 185 ribu merupakan calon jamaah haji Indonesia yang menabung di BSI.

Direktur Sales & Distribution BSI, Anton Sukarna mengatakan BSI telah mempersiapkan berbagai layanan untuk memudahkan pelunasan haji nasabah. Pelunasan bisa melalui seluruh kantor cabang BSI, Net Banking, BSI Mobile dan BSI Agen yang jumlahnya mencapai lebih dari 113 ribu agen.

Adapun, Kementerian Agama RI telah mengumumkan periode pelunasan haji tahap 1 pada 14 Februari - 14 Maret 2025, dan tahap 2 pada 24 Maret - 17 April 2025. 

“BSI telah menyiapkan layanan untuk memfasilitasi pelunasan haji para jamaah. Mulai dari kantor cabang, BSI Net maupun agen laku pandai BSI Agen dan BSI Mobile. Persiapan dan kesiapan jaringan sudah dilakukan. Kami ingin proses pelunasan haji dapat dilakukan dengan aman dan mudah dijangkau masyarakat,“ kata Anton.

Tahun ini, jumlah nasabah tabungan haji yang berhak lunas Tahap I di BSI mencapai 164.905 jamaah atau sekitar 81 persen dari total jamaah haji Indonesia. Adapun dari sisi geografisnya, nasabah berhak lunas tabungan haji BSI terbanyak berada di Kabupaten Bogor, disusul DKI Jakarta, Kabupaten Sidoarjo, Kota dan Kabupaten Bekasi, serta Kabupaten Bandung.

Perseroan memproyeksikan peningkatkan sebanyak 2 juta akun tabungan haji menjadi 7,6 juta number of account (NoA) pada 2025. Sejalan dengan proyeksi kenaikan tersebut, BSI membidik kenaikan dana pihak ketiga (DPK) dari tabungan haji sebesar 45,5 persen secara tahunan atau year on year/yoy menjadi 21,1 triliun rupiah pada akhir 2025.

Redaktur: Vitto Budi

Penulis: Vitto Budi

Tag Terkait:

Bagikan: