Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

BRIN: Tanam Mangrove Solusi Bijaksana untuk Melindungi Pesisir

Foto : (ANTARA/M Risyal Hidayat

Arsip foto - Petugas menanam bibit mangrove 'Rhizopora Mucronata' di Pelabuhan KCN Marunda, Jakarta, Jumat (3/6).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Aksi penanaman mangrove yang dilakukan oleh masyarakat, pemerintah, maupun sektor swasta kini semakin masif dilakukan di berbagai daerah untuk melindungi kawasan pesisir dari ancaman perubahan iklim.

"Mangrove bisa sebagaisabuk hijau, tempat pemijahan ikan, dan bisa dimanfaatkan masyarakat dari sisi ekonomi dengan mengambil getah untuk batik dan buah menjadi camilan," kata Peneliti Bidang Oseanografi Terapan dan Manajemen Pesisir Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Widodo Setiyo Pranowo dalam forum diskusi budaya yang dipantau di Jakarta, Senin.

Widodo menuturkan fenomena perubahan iklim masih menjadi bahasan yang selalu hangat, terutama bagi Jakarta.

Peta kerentanan pesisir yang diterbitkan Kementerian Kelautan dan Perikanan menyebutkan bahwa daerah pesisir Jakarta berwarna merah dengan tinggi gelombang laut relatif kecil sekitar 40 sentimeter.

Menurutnya, kombinasi teknologi sangat diperlukan untuk menanam mangrove.

Struktur pengaman pantai yang dibangun tegak lurus terhadap garis pantai atau disebut groindibangun di Pantai Marunda, Jakarta Utara.

Struktur groinmenahan sedimen yang bergerak di sepanjang Pantai Marunda. Sedimentasi yang menumpuk itu lantas menjadi tempat ideal bagi pertumbuhan pepohonan mangrove.

"Groinselain menjebak sedimen juga memecah gelombang. Struktur itu memberikan kesempatan kepada mangrove yang masih muda untuk tumbuh berkembang dan semakin subur," kata Widodo.

Data citra satelit selama 22 tahun tentang pesisir Pantai Marunda memperlihatkan fisiografi yang mengalami perubahan cukup signifikan.

Pada Oktober 2000, Pantai Marunda memiliki garis pantai yang masih utuh dan keberadaan tambak-tambak yang berjejer di tepian.

Sembilan tahun kemudian, bagian timur pantai sudah terkikis dan muncul pemukiman penduduk di sebelah barat.

Pada 2011, groindibangun dan membentuk daratan. Bagian tambak sebelah timur semakin mengalami pendangkalan akibat sedimen yang terjebak strukturgroin.

Pada Mei 2012, tambak yang terkikis mulai ditumbuhi beberapa mangrove. Jumlah mangrove dan pemukiman semakin menjamur dari tahun ke tahun.

Pada 2016, reklamasi mandiri dilakukan membuat kawasan barat Pantai Marunda yang sebelumnya menjadi pemukiman menjadi kosong.

Setelah empat tahun berselang, pada 2020, mangrove kian melebar dan menutupi Pantai Marunda. Pepohonan mangrove membentuk ekosistem kompleks yang melindungi kawasan pesisir dari ancaman abrasi dan perubahan iklim. Ant


Redaktur : -
Penulis : Antara, Opik

Komentar

Komentar
()

Top