Rabu, 27 Nov 2024, 03:19 WIB

BRIN Optimistis Riset EV Otonom Wujudkan “Smart City” di IKN

Foto: Antara

JAKARTA - Kepala Organisasi Riset Elektronika dan Informatika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Budi Prawara optimistis riset kendaraan listrik (electric vehicle/EV) otonom dapat mendukung implementasi konsep smart city di Ibu Kota Nusantara (IKN).

1732636863_6f2567ee79f9969df49f.jpg

Periset BRIN menguji coba kendaraan listrik otonom Seater di Bandung, Jawa Barat. (ANTARA/HO-BRIN)

“Pemerintah Indonesia berencana menetapkan IKN sebagai smart city dengan sistem transportasi cerdas tanpa emisi, kendaraan bersama, dan otonom,” kata Budi dalam keterangannya di Jakarta, kemarin.

Menurut Budi, riset kendaraan listrik otonom penting untuk dikuasai guna membantu UMKM, industri kreatif berbasis teknologi dan inovasi, serta masyarakat dalam mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dunia.

Pada era revolusi industri 5.0, ujarnya, konsep-konsep seperti internet of things (IoT), kecerdasan buatan (AI), dan mekatronika menjadi perhatian dalam pengembangan produk dan sistem yang lebih efisien dan adaptif.

Ia menjelaskan, mekatronika cerdas sebagai bagian integral dari perkembangan teknologi modern, melibatkan integrasi teknologi mekanis, elektronik, dan komputer untuk menciptakan dan mengembangkan sistem yang cerdas, otonom, dan mudah beradaptasi terhadap perkembangan teknologi.

“Perkembangan AI dan big data berperan penting mendorong perkembangan smart mechanics yang merupakan bagian dari revolusi industri 5.0,” tutur Budi.

Menurut dia, AI mampu mengubah kondisi dengan cara meningkatkan efisiensi dan kinerja. Selain itu, AI juga dapat menganalisis kumpulan data kompleks, guna mendukung keputusan yang lebih cerdas dan menganalisis data besar, serta memberikan wawasan berharga.

Sebelumnya, Pusat Riset Teknologi Transportasi BRIN mengembangkan fitur kemudi aktif untuk sistem Electro-Hydraulic Power Steering (EHPS). Riset ini bertujuan mendukung teknologi kendaraan otonom dengan meningkatkan stabilitas pengendalian, efisiensi energi, dan kenyamanan berkendara.

“Kami percaya fitur ini akan menjadi salah satu elemen kunci dalam transisi menuju kendaraan otonom massal di Indonesia,” ujar Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Teknologi Transportasi BRIN Rina Ristiana.

Sebelumnya, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menegaskan bahwa peningkatan sarana navigasi menjadi kunci penting dalam mendukung pembangunan IKN dan memperkuat ekosistem distribusi logistik nasional secara efisien dan terpadu.

“Perlu dilakukan penguatan konektivitas untuk mendukung pengembangan IKN melalui peningkatan keandalan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP),” kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Antoni Arif Priadi dalam keterangan di Jakarta, beberapa hari lalu.

Antoni menyampaikan hal itu secara daring dalam Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Kenavigasian Tahun 2024 dengan mengusung tema “Melalui Rakornis Kenavigasian Kita Tetapkan Prioritas Strategis Kenavigasian dalam Mendukung Asta Cita” yang dilaksanakan di Bandung, Jawa Barat.

Dalam rapat itu, dia juga menekankan pentingnya optimalisasi pelayanan Telekomunikasi Pelayaran (Telkompel) untuk mendukung program National Logistics Ecosystem (NLE).  Ant/S-2

Redaktur: Sriyono

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan: