BRIN kaji potensi abu terbang untuk komoditas bawang merah
Foto : ANTARA/Sugiharto Purnama
Petani menjemur bawang merah.
Jakarta - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengkaji potensi abu terbang atau fly ashhasil pembakaran batu bara untuk keberlanjutan sistem produksi komoditas strategis bawang merah pada lahan gambut dan lahan kering dataran tinggi.
"Kegiatan riset itu tidak hanya melingkupi peningkatan kualitas tanah, tetapi juga mengubah pandangan terhadap lahan gambut sebagai sumber daya yang kurang produktif," kata periset hortikultura dan perkebunan BRIN Araz Meilin dalam keterangan di Jakarta, Senin.
Baca Juga :
HARGA BAWANG MERAH TEMBUS RP80.000 PER KILOGRAM
BRIN telah melakukan riset abu terbang untuk lahan kering dataran tinggi sejak 2019, sedangkan riset pemanfaatan abu terbang pada lahan gambut dilakukan pada 2023.
Ia mengatakan abu terbang sebagai bahanameliorananorganik berpeluang digunakan, baik didataran tinggi maupun lahan gambut.
Abu terbang yang dipakai pada lahan gambut bisa dijadikan sebagai penyubstitusi pupuk kandang karena mengandung silika yang tinggi sekitar 40-60 persen.
Redaktur : -
Penulis : Antara, Arif
Komentar
()Muat lainnya