BRIN dan Industri Kerja Sama Kembangkan Varietas Padi Tahan Hama
Kepala Pusat Rekayasa Genetika BRIN Ratih Asmana Ningrum (kiri) menerima cinderamata dari Rice Business Head PT WPI Saronto usai memaparkan kerjasama pengembangan benih padi Wigenta di Bogor, Rabu (24/5/2023).
JAKARTA - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjalin kerja sama dengan produsen benih yakni PT Wilmar Padi Indonesia (WPI) dan Syngenta untuk mengembangkan Varietas Padi Witagen yang memiliki produktivitas tinggi serta tahan hama.
Kepala Pusat Rekayasa Genetika BRIN Ratih Asmana Ningrum mengatakan, kerja sama tersebut diharapkan dapat menambah pilihan benih padi unggul berkualitas tinggi sehingga memberi dukungan bagi ketahanan pangan nasional sekaligus menghadapi dampak perubahan iklim bagi sektor pertanian.
"Kami berharap benih ini akan bermanfaat bagi petani dalam penyediaan benih unggul dan tentu saja bermanfaat dalam memperkuat ketahanan pangan dalam negeri," ujarnya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (25/5).
Dalam nota kesepahaman (memorandum of understanding/ MoU) kerja sama yang ditandatangani ketiga pihak pada 12 April 2023 itu disebutkan kegiatan yang akan dilakukan meliputi seleksi varietas padi unggul dan adaptif dengan lingkungan di Indonesia.
Kemudian, penelitian dan pengembangan dalam bidang genetik, pengujian dan evaluasi benih padi, pengujian lapangan, serta produksi dan distribusi benih padi unggul hasil kerjasama kepada petani.
Menurut Rice Business Head PT WPI Saronto, penggunaaan benih unggul dan berkualitas merupakan salah satu faktor keberhasilan dalam usaha tani padi.
Pengembangan varietas baru itu diharapkan dapat berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan memperkuat ketahanan pangan nasional.
"Kesejahteraan petani adalah salah satu kunci peningkatan produktivitas pangan," kata dia.
Pengembangan Varietas Witagen merupakan strategi budidaya pangan di tengah tantangan perubahan iklim, lanjutnya, fenomena tersebut memberikan tantangan besar terhadap petani padi, seperti timbulnya pola serangan hama penyakit yang sulit diprediksi dan curah hujan tidak menentu.
Hal itu menyebabkan penurunan produktivitas akibat padi rentan terhadap serangan hama penyakit dan tanaman rebah akibat cuaca ekstrem.
"Petani harus dibantu sesuai dengan kebutuhannya agar produktivitasya meningkat," ujar Saronto.
Senada dengan itu Seed Business Head Syngenta Indonesia Fauzi Tubat mengatakan benih berkualitas merupakan salah satu kunci kesuksesan budidaya tanaman.
"Melalui kerja sama ini, kami berkomitmen untuk menyediakan benih padi yang berkualitas bagi petani agar terus dapat meningkatkan produktivitas padi di Indonesia," katanya.
Redaktur : Lili Lestari
Komentar
()Muat lainnya