Brida Kalsel kaji langkah strategis atasi banjir
Para ASN mengikuti seminar akhir kajian pemetaan daerah rawan banjir yang digelar Brida Kalsel di Banjarbaru, Senin (25/11/2024).
Foto: ANTARA/HO-Pemprov KalselBanjarmasin, 25/11 - Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) mengaji sejumlah langkah strategis untuk mengatasi banjir agar tidak terulang setiap tahun, saat musim hujan.
Pelaksana Tugas Kepala Brida Kalsel Hadi Safitri di Banjarbaru, Senin, mengatakan minimal empat langkah untuk mengatasi banjir tahunan.
Langkah tersebut, kata dia, pembangunan dan pemeliharaan bendungan dan waduk, penguatan tanggul dan pengamanan tepian sungai.
Selain itu, peningkatan kapasitas drainase, pengembangan sistem pengaman banjir, reboisasi dan rehabilitasi hutan, serta perlindungan hutan dan daerah resapan banjir.
Ia menjelaskan kajian tersebut berdasarkan hasil penelitian kerja sama Pemprov Kalsel dengan akademisi Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) terkait dengan penyusunan strategi dan rekomendasi mengatasi banjir di Kalsel.
"Penelitian ini diharapkan mampu memberikan rekomendasi kebijakan yang perlu diambil Pemprov Kalsel untuk mengatasi permasalahan banjir yang kerap terjadi," katanya.
Ia mengatakan dalam kajian kali ini, Pemprov Kalsel bekerja sama dengan Fakultas Kehutanan untuk menyusun strategi dan rekomendasi dalam mengatasi banjir di Kalimantan Selatan.
Ia mengatakan empat peneliti yang terlibat kajian tersebut, yakni M Arief Anwar, Syam’ani, Annida, dan Megayulia Nooryaneti yang turun langsung ke kota/kabupaten di Provinsi Kalsel untuk mengumpulkan data terkait dengan kajian mengatasi banjir.
Penelitian tersebut, katanya, belajar dari pengalaman Kalsel diterjang banjir cukup parah pada Januari 2021, namun berulang terjadi meskipun berskala kecil.
"Banjir memberikan dampak yang negatif yang cukup besar terhadap sosial ekonomi masyarakat yang terkena bencana banjir," ucap Hadi.
Ia menerangkan berbagai upaya telah dilakukan untuk menanggulangi banjir di Kalsel, namun bencana banjir masih kerap terjadi karena penanggulangan masih bersifat parsial dan belum terintegrasi dari hulu sampai dengan hilir.
Berita Trending
- 1 Hati Hati, Banyak Pengguna yang Sebarkan Konten Berbahaya di Medsos
- 2 Ayo Terbitkan Perppu untuk Anulir PPN 12 Persen Akan Tunjukkan Keberpihakan Presiden ke Rakyat
- 3 Cegah Pencurian, Polres Jakbar Masih Tampung Kendaraan Bagi Warga yang Pulang Kampung
- 4 Buruan, Wajib Pajak Mulai Bisa Login ke Coretax DJP
- 5 Tanda-tanda Alam Apa Sampai Harimau Sumatera Muncul di Pasaman dengan Perilaku Unik
Berita Terkini
- Kemensos Akan Perkuat Program Pemberdayaan Sosial Lewat Peningkatan Usaha
- Ketua Bawaslu Minta Sentra Gakkumdu Dirumuskan Lagi, Ini Alasannya
- Presiden Prabowo Ajak Masyarakat Jadikan Semangat Natal Wujudkan Indonesia yang Damai, Rukun, dan Sejahtera
- Harus Realistis, Tunda Tarif PPN 12%
- 19 Ribu Warga Padati Monas saat Libur Natal