Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

BRGM Siap Rehabilitasi 11.000 Hektare Mangrove

Foto : Muhamad Ma'rup

Deputi Bidang Perencanaan dan Evaluasi, Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), Satyawan Pudyatmoko, usai Media Briefing Strategi Restorasi Gambut dan Percepatan Rehabilitasi Mangrove Tahun 2022, di Jakarta Selasa, (19/7).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA -Deputi Bidang Perencanaan dan Evaluasi, Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), Satyawan Pudyatmoko, mengatakan siap merehabilitasi 11.000 hektare area hutan mangrove. Prosesnya bakal dimulai pada Agustus 2022.

"Mungkin Agustus, September, Oktober kita sudah mulai melakukan penanaman," ujarnya usai Media Briefing Strategi Restorasi Gambut dan Percepatan Rehabilitasi Mangrove Tahun 2022, di Jakarta Selasa, (19/7).

Satyawan menyebut,rehabilitasi akan dilakukan di 9 provinsi yakni, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Papua dan Papua Barat. Dananya menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Dia menambahkan, penanaman mangrove tidak bisa dilakukan setiap saat. Menurutnya, penanaman harus menunggu musim buah mangrove. "Di setiap tempat tidak sama. Jadi belum ditanam, kami masih menunggu," terangnya.

Dia mengatakan, jumlah tersebut untuk memenuhi target rehabilitasi 600.000 hektare area hutan mangrove hingga 2024. Pada 2021, pihaknya telah berhasil melakukan rehabilitasi 35.000 hektar lahan mangrove.

Ada Kerusakan

Lebih lanjut, Satyawan mengungkapkan,adanya kerusakan dalam penanaman mangrove di 2021. Sekitar 26.000 hektar mangrove yang mengalami deforestasi.

Dia menyebut, deforestasi paling banyak terjadi di wilayah Pantai Timur Sumatra. Mangrove yang mengalami defortasi mayoritas didanai menggunakan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

"Ini karena PEN fokusnya pada pemulihan ekonomi nasional. Artinya harus dapat cash money secepat-cepatnya. Makanya hanya one shoot. One shoot ini maksudnya hanya penanaman saja tapi tidak ada penyulaman dan pemeliharaan," katanya.

Oleh karena itu, untuk meminimalisir hal serupa terjadi, rehabilitasi mangrove tahun ini akan dibarengi dengan pemeliharaan. Hal tersebut untuk menjaga keberlangsungan dan keselamatan hutan mangrove.

"Tahun ini selain kita ada penanaman baru akan ada pemeliharaan. Jadi nanti kita lihat kemungkinan besar yang bisa diselamatkan akan kita selamatkan," tandasnya.

Tenaga Ahli Utama Kedeputian Bidang Investasi, Energi, dan Infrastrukut, Kantor Staf Presiden, Trijoko Mohamad Soleh, mengatakan, secara teknis,mangrove yang jauh dengan aktivitas masyarakat, biasanya relatif aman. Justru yang dekat dengan aktivitas manusia itu rawan.

"Apalagi masyarakat aktivitas berkait dengan pencemaran lingkungan," katanya.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top