Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

BPBL Batam dampingi pengembangan budidaya ikan bawal bintang di Bintan

Foto : Antara

Pelepasan benih ikan bawal bintang di kampung budidaya perikanan di Keter Tengah, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Rabu (24/5).

A   A   A   Pengaturan Font

BPBL Batam dampingi pengembangan budidaya ikan bawal bintang di Bintan

TANJUNGPINANG - Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Batam, Kepulauan Riau, mendampingi pengembangan kawasan kampung budidaya ikan bawal bintang Keter Tengah di Kabupaten Bintan.

"Kami siap memfasilitasi pengembangan kampung budidaya perikanan di Bintan, khususnya dalam hal penyediaan bantuan benih dan teknologi," kata Kepala BPBBatam, Ikhsan Kamil di Bintan, Rabu.

BPBLBatam berada di bawah Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Ia menyebutkan, kampung budidaya perikanan yang berlokasi di Kelurahan Tembeling, Kecamatan Teluk Bintan, Kabupaten Bintan, tersebut diresmikan oleh Dirjen Perikanan Budidaya KKP RI, Haeru Rahayu, pada 2 April 2022.

Setelahnya, kata dia, BPBL Batam langsung melakukan pendampingan dengan memberikan bantuan berupa 30 ribu benih ikan bawal bintang di 2022, kemudian meningkat menjadi 60 ribu di 2023.

Proses pendampingan juga dilakukan hingga pascapanen untuk mewujudkan kampung budidaya perikanan yang berkelanjutan."Harapan kamipembudidaya dapat meningkatkan teknologinya, sehingga tidak dalam posisi menerima bantuan terus," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Koperasi Marin Agri Sejahtera, Imam Kadarisman, selaku pengelola kampung budidaya perikanan Keter Tengah, mengatakan pihaknya telah mengelola sekitar 500 meter persegi pemanfaatan ruang laut untuk budidaya ikan bawal bintang dan kerapu.

"Totalnya ada 84 keramba, dengan jumlah benih ikan sekitar 20 ribu ekor. Kemudian sekitar 7.500 ekor masih di tempat pembenihan," kata Imam.

Ia menyebut masih ada sekitar 4,5 hektare lagi pemanfaatan ruang laut di daerah itu untuk memperluas area budidaya perikanan, namun masih menunggu persetujuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), sementara ia mengklaim semua persyaratan sudah lengkap.

Menurutnya ikan bawal bintang dan kerapu dipanen per enam bulan sekali. Namun, akan ditingkatkan rutin setiap bulan dengan kapasitas produksi mencapai dua ton ikan bawal bintang untuk memenuhi pasar lokal di Kota Batam.

Setelah itu, katanya, secara bertahap produksinya akan terus ditambah menjadi 20 ton per bulan untuk diekspor ke luar negeri, seperti Singapura dan China.

"Makanya kami telah bermitra dengan VCPlus Limited Singapura terkait akses pembibitan, permodalan, hingga pemasaran luar negeri dalam mendukung pengembangan budidaya perikanan di Bintan," ujar Imam.

Imam menambahkan sejauh ini ikan bawal bintang dan kerapu banyak diminati pelaku usaha rumah makan hingga perhotelan. Harga ikan bawal bintang sekitar Rp120 ribu per kilogram dan ikan kerapu Rp170 ribu per kilogram.

Pihaknya optimistis dapat mewujudkan Bintan Fisheries Estate yang mampu memenuhi kebutuhan pasar baik lokal, regional, hingga internasional. Namun, diperlukan kolaborasi dan sinergiantarlembaga pemerintah, koperasi, investor, dan masyarakat agar cita-cita besar itu terwujud.
Pewarta : Ogen


Redaktur : -
Penulis : Antara, Alfred

Komentar

Komentar
()

Top