BPBD Banten Antisipasi Bencana di Lokasi Wisata saat Masa Libur Panjang
Pengunjung salah satu lokasi wisata di Banten.
Foto: antara fotoSERANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten mengantisipasi bencana hidrometeorologi basah, terutama di kawasan wisata dengan teknologi modifikasi cuaca (TMC) di masa libur panjang Isra’ Miraj Nabi Muhammad SAW dan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili di akhir Januari hingga awal Februari 2025.
“Memang di Banten ini menjadi salah satu tempat yang menjadi perhatian. Pemerintah Provinsi ini sudah antisipasi, mengajukan permohonan teknologi modifikasi cuaca,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Banten Nana Suryana di Serang, Senin (27/1).
Nana mengatakan sebelum hujan turun di daratan, maka akan diturunkan di laut lepas. Hal ini seperti yang telah dilakukan di Jakarta.
Sementara, Provinsi Banten masih menerapkan status siaga darurat bencana di Kabupaten Pandeglang, yang sebelumnya menjadi perhatian akibat dilanda banjir.
Hal ini perlu diantisipasi oleh masyarakat yang akan berwisata, berasal dari luar Banten.
“Jadi dimungkinkan nanti kalau perlu dilakukan teknologi modifikasi cuaca, kita sudah layangkan surat itu ke BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika), ya, sudah ditandatangani oleh Pj (Penjabat) Gubernur, tinggal nanti urgensinya kita sudah siapkan,” kata Nana.
Dia mengatakan selain banjir, potensi bencana lainnya di Banten adalah longsor, angin kencang, gempa, serta di pesisir yakni banjir rob, hingga tsunami.
Terlebih Kabupaten Lebak menjadi wilayah yang paling rentan untuk potensi longsor akibat curah hujan tinggi maupun gempa.
Selanjutnya, wilayah Tangerang relatif terjadi bencana banjir kiriman, akibat jebol tanggul dari Sungai Ciliwung dan Cisadane.
Pihaknya mengimbau agar penyelenggara tempat wisata, pengelola penginapan, restoran, dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), untuk memasang rambu-rambu dan menyiapkan jalur evakuasi yang berkoordinasi dengan masyarakat sekitar.
Kepada masyarakat, BPBD Banten mengimbau agar selalu mengantisipasi sekecil apapun potensi bencana di tempat tujuan wisata.
“Tentu ini juga harus tetap menjadi perhatian pada semua masyarakat, terutama yang memiliki anak yang belum bisa renang dan sebagainya. Mohon didampingi petugas balawista yang ada di lokasi masing-masing,” kata Nana.
Berita Trending
- 1 Setelah Trump Ancam Akan Kenakan Tarif Impor, Akhirnya Kolombia Bersedia Terima Deportasi dari AS
- 2 Diprediksi Berkinerja Mocer 2025, IHSG Sepanjang Tahun Ini Menguat 1,22 Persen
- 3 Respons CEO OpenAI tentang Model AI Tiongkok DeepSeek-R1: 'Mengesankan'
- 4 Tanpa Pengenaan Tarif ke Barang Impor, Produk Lokal Bakal Semakin Terpuruk
- 5 Menunggu Hari Nasib Aplikasi Ini, Donald Trump Akan Putuskan Nasib TikTok dalam 30 Hari
Berita Terkini
- Posko Banjir di Samarinda Utara
- Tingkatkan Kualitas SDM, ASN Pindah ke Kota Nusantara Dapat Fasilitas Digital Canggih
- Tingkatkan Kemampuan para Pendidik, LPTK Harus Mampu Melahirkan Guru Berkualitas
- Ayo Bersuara untuk Cegah Kemerosotan, Kampus Urus Tambang Merusak Integritas Akademik
- Filipina: Tiongkok Gunakan Senjata Akustik untuk Tingkatkan Agresi