Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Borgol KPK

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Sesungguhnya peraturan borgol yang diterapkan KPK mirip seperti yang diterapkan aparat kepolisian kepada tahanan, yakni begitu menjadi tersangka dan tahanan kemudian setelah keluar pemeriksaan diborgol. Itu artinya, KPK mulai meningkatkan faktor keamanan.

Lebih dari itu, pemborgolan ternyata bagian dari sanksi sosial di masyarakat yang dapat membawa efek jera bagi para koruptor. Setidaknya dengan diborgol bisa membuat orang menjadi agak sungkan dan malu untuk melakukan korupsi.

Sebelum borgol, KPK sebenarnya sudah berupaya untuk membedakan antara tahanan korupsi dan tahanan lainnya. Dimulai pada 2012, ketika KPK menerapkan penggunaan jaket bagi mereka yang dijebloskan ke rumah tahanan (rutan). Saat itu, penanda yang digunakan berupa jaket lengan panjang berwarna putih dengan logo KPK di bagian dada sebelah kanan.

Penggunaan jaket tahanan itu dimaksudkan agar memberi efek jera bagi para tersangka. Namun mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Miranda S Goeltom, malah tampil modis dengan memadukan jaket warna putih tersebut dengan ikat pinggang besar.

Setahun kemudian, tepatnya 24 Mei 2013, KPK merilis seragam baru untuk tahanan. Saat itu ada empat baju yang diluncurkan, satu baju oranye berlengan untuk baju sehari-hari para tahanan, satu baju oranye tak berlengan untuk yang tertangkap tangan, rompi oranye untuk mengikuti persidangan, dan baju berwarna hitam dipakai saat para tahanan berolahraga. Seluruh baju itu bertulisan Tahanan KPK di bagian punggungnya. Dalam praktiknya, hanya rompi oranye yang dipakai para tahanan KPK hingga saat ini.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top