Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebijakan Pemerintah I Para Diaspora Diharapkan Bisa Pulang ke Indonesia

Bonus Demografi RI Harus Dimanfaatkan dengan Baik

Foto : YASUYOSHI CHIBA/AFP

UPACARA PERINGATAN KEMERDEKAAN KE-78 RI I Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo menyaksikan penampilan pertunjukan hiburan saat Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan ke-78 Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (17/8). HUT ke-78 RI tersebut mengangkat tema Terus Melaju Untuk Indonesia Maju.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Indonesia harus melakukan persiapan yang matang sejak dini agar dapat memanfaatkan bonus demografi dengan baik untuk membawa Indonesia menjadi negara yang maju.

"Kesempatan untuk itu hanya akan datang sekali, takkan terulang lagi, maka kita bersiap sejak hari ini," tulis Jokowi melalui akun Instagram @jokowi berkaitan dengan perayaan HUT ke-78 RI, sebagaimana dipantau di Jakarta, Kamis (17/8).

Seperti dikutip dari Antara, Presiden Jokowi optimistis bangsa Indonesia akan dapat memanfaatkan bonus demografi itu dengan baik untuk membawa Indonesia menjadi negara yang maju.

Lebih jauh, Presiden Jokowi menjelaskan tahun 2030 nanti Indonesia memasuki bonus demografi, ketika lebih dari separuh jumlah penduduk Indonesia berada pada usia produktif.

Presiden Jokowi mengatakan dalam rentang 78 tahun usia Indonesia telah mampu melalui bermacam-macam tantangan dan cobaan dengan bergotong royong.

"78 tahun sudah para pejuang dan pendiri bangsa 'mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan' dengan cita-cita yang tak berubah sampai hari ini, menjadikan Indonesia merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur," tulis Jokowi.

Ia lalu mengatakan beragam tantangan dan cobaan berhasil dilalui berkat kerja sama semua pihak. "Dalam rentang 78 tahun itu, Indonesia melalui rupa-rupa tantangan dan cobaan yang dapat kita lewati berkat semangat gotong-royong yang jadi sifat dasar bangsa ini. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh," katanya.

Tantangan Baru

Kini, kata Jokowi, bangsa Indonesia tengah bersiap menghadapi tantangan baru di tengah persaingan antarbangsa yang kian sengit.

Dalam unggahan Presiden Jokowi menyertakan video animasi yang memperlihatkan era proklamasi kemerdekaan Indonesia hingga era saat ini, di mana Indonesia telah merdeka dengan segala macam pembangunannya.

Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, menyatakan bonus demografi merupakan kunci dalam mewujudkan Indonesia menjadi negara maju.

"Bonus demografi merupakan salah satu kunci untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara maju dan berpengaruh pada peta perekonomian dunia," ujar Menaker.

Menaker mengungkapkan sejumlah proyeksi untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara maju meliputi pertumbuhan ekonomi yang memuncak 7,4 persen pada tahun 2039.

Pendapatan per kapita sebesar 139,48 juta rupiah pada tahun 2045, 90 persen pekerja bergerak di sektor nonpertanian pada tahun 2045, 99,5 persen pekerja tercakup dalam jaminan sosial ketenagakerjaan pada tahun 2045, dan tingkat pengangguran memasuki level alamiah sekitar empat persen pada tahun 2045.

"Proyeksi tersebut bukanlah semata tentang angka, melainkan sebuah imajinasi kolektif yang harus kita wujudkan bersama," tuturnya.

Menurut Menaker, pada konteks ketenagakerjaan dapat ditafsirkan bahwa pembangunan dan pertumbuhan ekonomi menciptakan beragam peluang kesempatan kerja, yang harus diiringi dengan perbaikan kualitas, produktivitas, dan kesejahteraan tenaga kerja.

"Kita perlu menyadari, masih terdapat banyak persoalan dalam pembangunan ketenagakerjaan," ucap Menaker.

Menaker berpesan untuk terus mengembangkan program-program pembangunan ketenagakerjaan pada masa mendatang, sebagai bagian merawat imajinasi kebangsaan Indonesia.

"Ini menjadi hal konkret yang dapat kita lakukan sebagai insan aparatur Kementerian Ketenagakerjaan untuk mengisi Kemerdekaan Indonesia," katanya.

Sementara itu, Kepala Pusat Riset Kependudukan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Nawawi, mengajak para diaspora untuk membantu mengoptimalkan bonus demografi yang dimiliki oleh Indonesia pada tahun 2030 sampai 2040.

Nawawi mengatakan diaspora yang pulang ataupun masih berada di luar negeri punya peran yang sangat strategis bagi Indonesia. "Mereka bisa menjadi bridging antara kepentingan Indonesia dengan negara tempat mereka berada. Diaspora yang banyak ada di Malaysia dan Singapura," ujarnya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top