Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Jelang Pilpres Filipina

Bongbong Ajak Pendukung Cegah Pencurian Suara

Foto : AFP/Ted ALJIBE

Ferdinand “Bongbong” Marcos Jr

A   A   A   Pengaturan Font

MANILA - Calon presiden Filipina, Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr, memperingatkan para pendukungnya untuk melindungi suara mereka dalam pemilihan nasional pekan depan untuk mencegah terulangnya kembali "pencurian" suara.

Seruan itu dilontarkan Bongbong Marcos pada pekan terakhir kampanye jelang pemilihan umum 9 Mei, walau hasil jajak pendapat menunjukkan bahwa ia unggul jauh atas saingan terdekatnya yaitu petahana Wakil Presiden Leni Robredo.

Dukungan bagi Robredo sendiri mengalami peningkatan baru-baru ini sehingga meningkatkan harapan di antara para pendukungnya bahwa petahana Wapres Filipina itu bisa menyalip Bongbong Marcos dalam pemilu mendatang.

"Kita perlu waspada terhadap (adanya kemungkinan pencurian) suara kita," tulis Bongbong Marcos kepada sekitar 6 juta pengikutnya di media sosialFacebookpada Selasa (3/5) malam. "Mari kita lindungi pilihan kita dan jangan biarkan suara kalian dicuri lagi dari kita," imbuh dia.

Sebenarnya pergeseran dari pemungutan suara manual ke elektronik dalam pemilu 2010 lalu mempersulit kandidat untuk melakukan kecurangan, meskipun pembelian suara tetap terjadi secara meluas.

Sebuah jajak pendapat oleh Pulse Asia Research yang dirilis pada Senin (2/5) menunjukkan bahwa Bongbong Marcos berhasil meraih dukungan sebesar 56 persen suara atau unggul 33 poin persentase atas Robredo.

Terlepas dari keunggulannya, Bongbong Marcos mengatakan pada pekan lalu bahwa dia tidak percaya diri untuk bisa menang pada pemilihan mendatang.

"Semua orang tahu saya adalah korban pada 2016," katanya kepadaCNN Filipinadalam sebuah wawancara media yang jarang terjadi. "Jadi, tentu saja, kita perlu berhati-hati di sana karena Anda semua tahu apa yang terjadi dan apa yang bisa terjadi," imbuh dia.

Tutupi Kelemahan

Analis politik mengatakan Bongbong Marcos terbantu oleh upaya hubungan masyarakat selama beberapa dekade untuk mengubah persepsi tentang keluarganya, bahkan ketika para kritikus menuduhnya mencoba menulis ulang sejarah.

"Mereka memiliki keuntungan dari menyusun narasi yang menarik, yang kita tahu mendistorsi fakta sejarah, tetapi entah bagaimana menarik banyak pemilih," kata pensiunan profesor ilmu politik bernama Temario Rivera.

Salah satu yang menjadi keuntungan bagi Bongbong Marcos adalah calon wakil presidennya, Sara Duterte-Carpio, yang menunggangi popularitas besar sang ayah, Presiden Rodrigo Duterte, yang pada Senin lalu menegaskan kembali bahwa dia tidak akan mendukung calon presiden manapun.

Pada pekan lalu, Robredo menantang Bongbong Marcos untuk berdebat, tetapi Bongbong Marcos menolaknya dan berdalih dia lebih suka berbicara langsung ke publik. Kritikus menuding Marcos menghindari debat untuk menutupi kelemahannya. Bongbong Marcos juga diketahui sulit dijangkau para jurnalis, bahkan beberapa wartawan asing menyebut mereka mendapatkan penolakan untuk meliput kampanyenya.

"Semua tindakan pembatasan ini merusak pers yang kritis dan bebas di benteng demokrasi Asia dan telah memicu kekhawatiran tentang bagaimana media independen akan diperlakukan di bawah kemungkinan kepresidenan Bongbong Marcos," komentar Asosiasi Koresponden Asing Filipina dalam sebuah pernyataan. AFP/DW/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top