Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Bom Sri Lanka

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Ini merupakan serangan barbar terhadap orang-orang yang sedang beribadah pada hari suci umat Kristiani. Ini juga mengingatkan, perang melawan teror harus menjadi agenda utama internasional. Terorisme merupakan ancaman global dan harus dilawan bersama. Kita harus berdiri bersama untuk memastikan tidak seorang pun perlu merasa takut saat menjalankan keyakinannya.

Masa lalu, Sri Lanka memang dipenuhi dengan kekerasan berdarah, perang saudara melibatkan etnis mayoritas Buddha. Negara Asia Selatan ini perang saudara selama hampir 30 tahun, sebelum berakhir pada 2000-an. Setelah itu, Sri Lanka menikmati masa relatif tenang sampai terjadi ledakan di delapan lokasi pada Minggu kemarin itu.

Selain itu, Sri Lanka juga mengalami krisis politik yang mencapai puncaknya tahun lalu. Upaya menggulingkan perdana menteri menimbulkan krisis konstitusi berlarut-larut yang mengancam perpecahan serta menimbulkan kekerasan. Negara tersebut pernah memiliki dua perdana menteri (PM) yang diumumkan bersamaan.

Presiden Maithripala Sirisena memutuskan memberhentikan Ranil Wickremesinghe sebagai PM pada Oktober 2018. Sebagai pengganti, dia menunjuk mantan presiden dan orang kuat, Mahinda Rajapaksa. Namun ternyata, Rajapaksa tak punya dukungan suara yang cukup di parlemen untuk menguatkan posisinya sebagai PM.

Krisis pemerintahan selama dua bulan membuat pemerintahan mandek. Bentrokan silih berganti di jalan-jalan. Ribuan pendukung kedua kubu saling berhadapan. Bahkan, keributan menjalar ke parlemen, di mana anggotanya saling baku hantam. Krisis berujung pada pengunduran diri Rajapaksa dan naiknya Wickremesinghe menjadi perdana menteri sampai sekarang.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top