Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Kembali Mencederai Nilai Kemanusiaan
POLISI STERILISASI TEMPAT KEJADIAN BOM BUNUH DIRI I Anggota Gegana Polda Jabar melakukan proses sterilisasi tempat kejadian perkara dugaan bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12). Peristiwa tersebut mengakibatkan satu anggota kepolisian meninggal dunia, tiga orang luka berat dan empat orang luka ringan.
Wapres pun meminta aparat hukum dan pihak keamanan agar sigap dan waspada. "Dengan kejadian seperti ini, maka jelas bahwa bibit-bibit, jejaring-jejaring terorisme yang mengatasnamakan agama itu bukan saja masih ada, tetapi terus bergerak, terutama aparat keamanan khususnya polisi yang dijadikan sasaran," ungkap Masduki.
Senada dengan Wapres, Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, juga mengutuk peristiwa bom bunuh diri itu karena bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan. "Kami menyampaikan duka yang mendalam atas kejadian di Polsek Astana Anyar ini karena telah menimbulkan banyak korban, kerusakan, bahkan ketakutan. Jelas sekali aksi bom bunuh diri itu bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan," kata Menag.
Aksi teror yang dilakukan Agus Sujatno alias Agus Muslim, jelas Menag, merugikan banyak pihak, di antaranya telah menewaskan seorang polisi dan melukai sejumlah polisi lainnya. Bahkan, seorang warga sipil juga terluka karena terkena serpihan bom yang meledak saat apel pagi anggota Polsek Astana Anyar tersebut. "Bom Astana Anyar bukti aksi kekerasan selalu rugikan banyak pihak," katanya.
Perkuat Modal Sosial
Sementara itu, Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, mengatakan aksi bom bunuh diri telah mencederai nilai-nilai kemanusiaan dan tidak menguntungkan siapa pun.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya