Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Bolak-balik Banjir, Masyarakat Harus Dilindungi Lewat Bantuan Responsif Bencana

Foto : ANTARA/Bayu Pratama S

Warga berjalan melintasi banjir di Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, pada Jumat, 17 Maret 2023. Berdasarkan data BPBD, sebanyak 4.188 jiwa dan 1.340 rumah di lima kecamatan terdampak banjir.

A   A   A   Pengaturan Font

Isu bencana bukan isu baru di Indonesia sebagai negara yang rentan terhadap dampak perubahan iklim, terutama bencana hidrometeorologi. Bencana hidrometeorologi adalah bencana yang terjadi di atmosfer, air atau lautan, seperti kekeringan, banjir, badai, kebakaran hutan, longsor, dan gelombang panas.

Dampaknya pun cenderung merugikan masyarakat rentan. Misalnya, peningkatan suhu air laut di Bengkulu Selatan akibat perubahan iklim menyebabkan migrasi ikan, sehingga menyulitkan nelayan untuk mendapatkan ikan dan menurunkan pendapatan mereka. Penurunan pendapatan serupa dapat memaksa keluarga mengurangi pengeluaran untuk kesehatan danpendidikan, sehingga merugikan masa depan mereka.

Masyarakat miskin pun akan semakin rentan di tengah meningkatnya risiko perubahan iklim. Bank Dunia memperkirakan bahwa dampak perubahan iklim seperti kesehatan, bencana alam, dan pengaruh harga pangan dapat mendorong hingga 132 juta orang di seluruh dunia jatuh miskin pada tahun 2030.

Berbagai pihak mendorong adanya Perlindungan Sosial Adaptif (PSA) di tengah meningkatnya risiko berbagai gejolak di masa depan. PSA menghubungkan perlindungan sosial, adaptasi perubahan iklim dan manajemen risiko bencana untuk meningkatkan ketahanan masyarakat dalam menghadapi bencana.

Namun, bagaimana perkembangan PSA di Indonesia? Apa saja tantangannya dan bagaimana sebaiknya Indonesia menerapkan PSA ke depannya?
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top