Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Senin, 16 Des 2024, 03:20 WIB

Bogor Terus Perbaiki Layanan Masyarakat

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor Ajat Rochmat Jatnika di Cibinong, Bogor, Jawa Barat.

Foto: ANTARA/M Fikri Setiawan

TANGERANG – Sesuai dengan perkembangan zaman, maka digitalisasi desa akan menjadi pilar utama pembangunan Kabupaten Bogor, setidaknya dalam dua dekade mendatang.

“Maka, saya mengajak seluruh aparatur sipil negara pemerintah daerah, kecamatan, dan desa untuk mendukung program digitalisasi desa demi mewujudkan tata kelola pemerintahan yang modern,” tandas Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika, di Cibinong, Sabtu (14/12).

Ajat menilai, perkembangan teknologi telah memperpendek jarak komunikasi dan menuntut perubahan kultur kerja di lingkungan pemerintahan. “Kita harus yakin untuk membangun struktur yang mengubah kultur,” kata Ajat.

Meski menyadari adanya penilaian negatif masyarakat terkait pelayanan publik, Ajat menyebut banyak prestasi ASN Kabupaten Bogor yang kurang mendapat sorotan publik. “Mungkin kurang terekspose, tapi kami terus mengelola keluhan dan aspirasi masyarakat untuk perbaikan layanan,” ujarnya.

Ajat menekankan pentingnya peningkatan kapasitas dan kompetensi ASN agar mampu menghadapi tantangan digitalisasi. Dia memperingatkan bahwa ASN yang tidak mau beradaptasi akan tertinggal. Siapa pun yang tidak ikut pola perubahan ini akan menjadi rongsokan.

Digitalisasi desa, menurut dia, bukan sekadar transformasi teknologi, tetapi juga langkah strategis untuk meningkatkan efektivitas pembangunan.

Juga memastikan setiap anggaran digunakan secara tepat sasaran. “Kita harus memperbaiki kualitas data. Sebab kita bekerja berdasarkan big data yang terintegrasi. Data ini akan menjadi acuan setiap pengambilan keputusan,” jelasnya.

Rumah “Ceting”

Program lain Pemkab Bogor terus mencegah kemunculan bocah stunting. Untuk itu, pemkab melanjutkan Program Rumah Cegah Stunting (Ceting) di Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Sabtu. Sebelumnya sudah ada rumah Ceting di kecamatan Tamansari dan Sukamakmur.

Peresmian Rumah Ceting di Leuwiliang dirangkaikan dengan sejumlah kegiatan seperti Gerakan Pangan Murah Keliling (GPM), pemberian bantuan Penanganan Daerah Rawan Pangan (PDRP), serta penanganan kemiskinan ekstrem.

Penjabat Bupati Bogor Bachril Bakri saat meresmikan Rumah Ceting mengutarakan, Pemkab Bogor sedang memperbanyak rumah ini sebagai upaya menekan tingginya angka stunting. “Di rumah cering, ibu-ibu hamil diberi makanan bergizi selama 30 hari,” jelasnya.

Di rumah ceting, mereka diberikan makanan bergizi tiga hari sekali. Petugas terus memantau berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala anak stunting.

“Kami ingin menunjukkan bahwa melalui Rumah Ceting, pemberian makanan bergizi dapat berdampak langsung pada tumbuh kembang anak sesuai dengan standar. Anak-anak ini diharapkan tumbuh lebih sehat secara fisik ­maupun mental,” ucap Bachril.

Berdasarkan hitungan Survei Status Gizi Indonesia, stunting Kabupaten Bogor masih 27,4 persen.

Pemerintah Kabupaten Bogor terus berupaya menurunkannya untuk mengejar target angka stunting nasional 2024, sebanyak 14 persen. Namun, tampaknya upaya tersebut sangat sulit karena tahun ini tinggal beberapa hari.

Lebih jauh Bachril menjelaskan, selain menyediakan Rumah Ceting, Pemerintah Kabupaten Bogor juga menjadikan setiap aparatur sipil negara sebagai orang tua asuh anak-anak stunting. wid/Ant/G-1

Redaktur: Aloysius Widiyatmaka

Penulis: Aloysius Widiyatmaka

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.