Bogor Analisis Potensi Bencana
Sekretaris Daerah Kota Bogor Syarifah Sofiah (kedua dari belakang, menghadap ke depan) saat menghadiri kegiatan Konsultasi Publik Penyusunan Dokumen Kajian Risiko Bencana (KRB) Kota Bogor tahun 2023 - 2028 di Ruang Studio PWK, Gedung Fakultas Teknik Universitas Pakuan, Rabu (13/9).
Bogor Analisis Potensi Bencana
BOGOR - Dokumen Kajian Risiko Bencana (KRB) lima tahunan periode 2023-2028 terus disusun Pemkot Bogor. Untuk menyusun dokumen ini, Pemkot melibatkan para peneliti IPB dan Universitas Pakuan. Tujuannya, sebagai langkah mitigasi untuk mengurangi risiko bencana.
Sekretaris Daerah Pemkot Bogor, Syarifah Sofiah, Kamis (14/9), mengatakan kajian risiko bencana sangat penting. Alasannya, Kota Bogor memerlukan resiliensi atau ketangguhan terhadap potensi bencana. Sebab data bencana alam Bogor cukup tinggi.
"Maka dari itu, kota ini perlu resiliensi daya tahan bencana. Jadi, daya tahan tidak hanya dalam survei lapangan. Kita melihat juga mitigasi yang harus dilakukan, kemudian perlu disiapkan jalur-jalur evakuasi dan sebagainya," kata Syarifah.
Syarifah menyampaikanBadan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) pun telah menggelar Konsultasi Publik Penyusunan Dokumen Kajian Risiko Bencana (KRB) Kota Bogor tahun 2023-2028 di Ruang Studio PWK, Gedung Fakultas Teknik Universitas Pakuan, Rabu (13/9). Dalam kegiatan tersebut hadir tim teknis KRB, BMKG Jawa Barat, IPB University, PMBG, dan BBWS Ciliwung-Cisadane.
Melihat data potensi bencanadan peristiwa bencana alam yang pernah terjadi, Pemkot Bogor mencoba mempelajari. Dari situ lalu, disusun dokumen KRB agar bisa melihat sisi kerawanan bencana lebih detil.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya