Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

BNPT Bentuk Paguyuban Anti Teror Indonesia

Foto : ANTARA/Youtube Humas BNPT/Agatha Olivia Victoria

Tangkapan layar - Kepala BNPT Komjen Pol. Rycko Amelza Dahniel dalam acara "Peresmian Museum Nasional Penanggulangan Terorisme Adhi Pradana dan Pengukuhan Paguyuban Anti Teror Indonesia" yang dipantau secara daring di Jakarta, Selasa (16/7/2024).

A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) membentuk Paguyuban Anti Teror Indonesia (PATI) sebagai wadah silaturahim dan wadah perjuangan para tokoh anti-teror Indonesia yang berbadan hukum.

Kepala BNPT Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel memandang pengalaman, pengetahuan, dan koneksi yang dimiliki berbagai tokoh Polri, TNI, aparatur sipil negara (ASN), serta masyarakat yang memiliki sarat pengalaman di bidang penanggulangan terorisme merupakan kekuatan penting yang diperlukan negara sebagai referensi bagi para pihak yang berkontribusi dalam upaya pencegahan terorisme.

"Hal ini dalam rangka meningkatkanpublic awarenessdanpublic engagementdalam membangun ketahanan nasional," kata Rycko dalam acaraPeresmian Museum Nasional Penanggulangan Terorisme Adhi Pradana dan Pengukuhan Paguyuban Anti Teror Indonesiayang dipantau secara daring di Jakarta, Selasa.

Maka dari itu dalam kesempatan tersebut, dilaksanakan pengukuhan perwakilan pembina, pengurus, dan anggota PATI.

Ke depannya, ia menuturkan seluruh jajaran PATI akan bekerja sama dalam mendukung dan memperkuat pelaksanaan strategi serta kebijakan nasional penanggulangan terorisme di Indonesia.

Selain mengukuhkan PATI, dalam kesempatan tersebut BNPT juga menganugerahkan pin emas kepada 34 perwakilan masyarakat dan mitra luar negeri yang terlibat aktif dalam penanggulangan terorisme.

Dalam kesempatan yang sama, BNPT juga meresmikan Museum Nasional Penanggulangan Terorisme Adhi Pradana yang didedikasikan sebagai sarana wisata edukasi untuk terus meningkatkan rasa cinta tanah air dan kesadaran akan bahaya terorisme.

"Diharapkan melalui museum ini, pengunjung dapat mempelajari sejarah, bahaya, ancaman terorisme, dan modus operandi para pelaku," ujarnya.

Rycko mengungkapkan museum tersebut dibuka untuk umum dan setiap elemen masyarakat, mulai dari pelajar, mahasiswa, para peneliti, hingga pemerhati, untuk berwisata edukasi serta sebagai sumber referensi yang akurat, aktual, dan terpercaya.

Di dalam museum, seluruh pengunjung dapat menyaksikan berbagai koleksi benda-benda, informasi, strategi penanganan, serta perjuangan semua pihak dalam penegakan hukum tindak pidana terorisme di Indonesia.

Adapun rangkaian kegiatan tersebut dilakukan tepat pada Hari Ulang Tahun (HUT) BNPT Ke-14 yang diperingati dengan tema"BNPT Gelorakan Anti Kekerasan, Indonesia Damai Menuju Indonesia Emas".


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top