BNPB Siapkan Sistem Peringatan Dini Bencana IKN
Foto: antaraBALIKPAPAN - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tengah menyiapkan sistem peringatan dini bencana (early warning system) di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), ibu kota baru Indonesia, yang dibangun di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
"Kami sedang lakukan kajian sistem peringatan dini bencana untuk kawasan Kota Nusantara," ungkap Kepala BNPB Suharyanto di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, Sabtu (3/8).
"Sistem peringatan dini bencana penting karena penanganan bencana keseluruhan yang paling utama adalah pencegahan," tambah dia.
Di wilayah Kalimantan Timur yang perlu diwaspadai adalah kebakaran hutan, lanjut dia, kendati angka kasus kebakaran hutan masih berada di bawah Kalimantan Selatan dan provinsi lainnya.
Saat ini yang rawan terjadi adalah bencana hidrologi basah seperti banjir dan tanah longsor karena curah hujan di Kalimantan Timur cukup tinggi. Ia menimpali lagi, BNPB mengerahkan sejumlah peralatan untuk menanggulangi bencana tersebut.
Kendati di Kalimantan Timur relatif tidak ada gunung berapi, tetapi bencana seperti gempa bumi tetap perlu diwaspadai terjadi di daerah yang dikenal dengan sebutan Benua Etam itu.
BNPB juga bakal membangun kantor di ibu kota baru Indonesia, jelas Suharyanto, sehingga penanganan bencana di seluruh Indonesia dilakukan dari Kota Nusantara sebagai pusat kegiatan.
Sistem peringatan dini bencana di ibu kota baru Indonesia, kata Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Myrna Asnawti Safitri, masih tahap awal.
"Masih ada keterbatasan sumber daya, dan juga harus susun skala prioritas untuk sistem peringatan dini bencana," ujarnya.
Saat ini, OIKN masih menggunakan sarana prasarana dan sumber daya untuk sistem peringatan dini bencana dari kementerian dan lembaga yang ada.
Pengkajian dilakukan untuk melengkapi yang belum ada atau kekurangan sarana prasarana dalam penanggulangan bencana di kawasan Kota Nusantara, demikian Myrna Asnawti Safitri.
Terkait dengan pembangunan di IKN, BNPB melakukan operasi teknologi modifikasi cuaca yang bergulir 10 hari terakhir di kawasan IKN untuk membantu aktivitas pengerjaan konstruksi selesai sesuai target.
"Kami ingin memastikan operasi teknologi modifikasi cuaca yang digelar oleh BNPB sudah 10 hari yang lalu ini berjalan lancar dan paling sudah 99 sorti," kata Suharyanto.
Sorti yang dimaksud berupa jumlah penerbangan pesawat Cessna dari Base Ops di Bandara APT Pranoto Samarinda dengan membawa 1 ton bahan NaCl (natrium klorida) atau yang juga dikenal dengan garam dapur, atau halit.
Senyawa kimia tersebut kemudian disemai di bibit awan hujan dengan tujuan meredistribusi curah hujan di sekitar area pengerjaan konstruksi IKN. "Kalau kita lihat cuaca hari ini, alhamdulillah enak ya, tidak terlalu hujan, tapi tidak terlalu panas, sehingga praktis mendukung target pengerjaan IKN," katanya.
Pihaknya juga sudah menggelar rapat koordinasi dengan Otoritas IKN terkait beberapa permintaan atas kesiapan menghadapi bencana meteorologi basah. Ant/S-2
Berita Trending
- 1 Cagub Khofifah Pamerkan Capaian Pemprov Jatim di Era Kepemimpinannya
- 2 Ini Klasemen Liga Inggris: Nottingham Forest Tembus Tiga Besar
- 3 Cawagub Ilham Habibie Yakin dengan Kekuatan Jaringannya di Pilgub Jabar 2024
- 4 Cagub Luluk Soroti Tingginya Pengangguran dari Lulusan SMK di Jatim
- 5 Cagub Risma Janji Beri Subsidi PNBP bagi Nelayan dalam Debat Pilgub Jatim