Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

BMKG: Efek Tanah Lunak Membuat Gempa Lebak Terasa di Jakarta

Foto : ANTARA/HO BMKG

Peta pusat gempa dengan magnitudo 5,1 yang terjadi di Kabupaten Lebak, Banten, Selasa (7/7) Selasa pukul 11.44.14 WIB.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Gempa tektonik yang terjadi di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, pada Selasa pukul 11.44.14 WIB getarannya sangat terasa di wilayah Jakarta karena efek tanah lunak di Ibu Kota, kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono.

"Guncangan gempa ini sangat dirasakan di Jakarta karena adanya efeksoftsedimen/tanah lunak di Jakarta sehingga resonansi akibat tebalnya lapisan tanah lunak ini membuat gempa sangat dirasakan," kata Daryono dalam keterangan pers BMKGyang diterima di Jakarta.

Menurut Daryono, getaran akibat gempa dengan magnitudo 5,4 yang kemudian diperbarui menjadi 5,1 di wilayah Lebak terasa pada skala II-III MMI di wilayah Jakarta. Pada skala II MMIatauModified Mercalli Intensitygetarandirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang dan pada skala IIIMMIgetaran dirasakan nyata di dalam rumah seperti ada truk berlalu.

Di wilayah Jakarta Pusat, tambah Daryono seperti dikutip dari Antara, getaran gempa utamanya dirasakan oleh warga yang berada di gedung-gedung tinggi.Menurut penelitian yang pernah dilakukan, tanah lunak ada di wilayah Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan sebagian Jakarta Pusat.

Di Lebak, tambah dia, getaran akibat gempa dirasakan pada skala III-IV MMI. Pada skala IV MMI, getaran gempa pada siang hari dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah dan beberapa orang di luar rumah serta menyebabkangerabah pecah, jendela/pintu berderik, dan dinding berbunyi.

Getaran gempa dirasakan di Cihara, Rangkasbitung, Bayah, Pandeglang, Malingping, Cibeber, Banjarsari, danSukabumi pada skala III MMI; Depok dan Bandung pada skala II-III MMI; sertaTangerang Selatan dan Bakauheni pada skala II MMI. mar/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top