Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Blinken Sebut Kerja Sama dengan ASEAN Inti Keterlibatan AS di Indo-Pasifik

Foto : ANTARA/M Risyal Hidayat

Menlu AS Antony J. Blinken berjalan menuju tempat berfoto bersama ketika mengikuti Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN (PMC) bersama AS di Jakarta, Jumat (14/7/2023).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken menyebutkan upaya meningkatkan kerja sama AS dengan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) sebagai inti dari keterlibatan Washington di kawasan Indo-Pasifik.

Menurut Blinken, strategi AS untuk Indo-Pasifik dan Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik (AOIP) memiliki visi yang sama, yaitu mewujudkan kawasan yang bebas, terbuka, aman, dan sejahtera.

"Itu sebabnya kami meningkatkan hubungan AS-ASEAN menjadi kemitraan strategis komprehensif tahun lalu, dan bekerja keras untuk mewujudkan kemitraan menjadi tindakan nyata," kata dia dalam Pertemuan Menlu ASEAN bersama AS di Jakarta, Jumat (14/7).

Di antara kontribusi yang telah dilakukan AS di kawasan Indo-Pasifik, kata dia, adalah perluasan akses ke internet dan teknologi lain yang dibutuhkan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM)untuk meningkatkan daya saing, membantu masyarakat beradaptasi dengan dampak perubahan iklim, serta meningkatkan kapasitas sistem kesehatan.

Selain itu, AS mendorong kemajuan di bidang kesehatan, transportasi, pemberdayaan perempuan, lingkungan, respon terhadap perubahan iklim, dan energi.

"Ketika Presiden (Joe) Biden menjadi tuan rumah KTT khusus pada Mei tahun lalu, kami meluncurkan era baru dalam hubungan AS-ASEAN. Saya tidak bisa memikirkan momentum yang lebih penting untuk meningkatkan kemitraan kita. Kita telah mengambil langkah maju yang signifikan selama setahun terakhir," kata Blinken.

Isu Regional dan Internasional

Terkait krisis Myanmar, Blinken mengajak ASEAN untuk bersama-sama menekan rezim militer agar menghentikan kekerasan, mengimplementasikan Konsensus Lima Poin, serta mendukung kembalinya pemerintahan yang demokratis.

"Baru kemarin, AS mengumumkan lebih dari 74 juta dolar (sekitar Rp1,1 triliun) bantuan kemanusiaan tambahan ke wilayah tersebut, termasuk hampir 61 juta dolar (sekitar Rp913 miliar) untuk membantu pengungsi Rohingya akibat kekerasan yang sedang berlangsung di Myanmar," katanya.

Blinken juga menyinggung program senjata pemusnah massal dan peluncuran rudal balistik Korea Utara yang disebutnya melanggar hukum dan prinsip non-proliferasi global.

Dia menegaskan kembali pentingnya semua negara menjunjung kebebasan navigasi di Laut China Selatan dan Laut China Timur, serta menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.

Blinken mengajak ASEAN untuk mendorong perdamaian yang adil dan abadi atas perang agresi Rusia di Ukraina, karena perang tersebut telah melanggar prinsip-prinsip yang terkandung dalam TraktatPersahabatan dan Kerja Sama (TAC) ASEAN dan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa.

"Perang ini tidak hanya merugikan warga Ukraina, tetapi orang-orang di seluruh kawasan ini dan di seluruh dunia… karena memperburuk krisis pangan dan energi," kata dia.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top