Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hubungan Bilateral

Blinken Akan Jelaskan ke RI soal Kebijakan AS Terkait Indo-Pasifik

Foto : AGUS SUPARTO/INDONESIAN PRESIDENTIAL PALACE/AFP

KUNJUNGAN MENLU AS I Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken yang didampingi Dubes AS untuk Republik Indonesia Sung Y. Kim (kiri) di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (13/12). Menteri Luar Negeri Antony Blinken memulai kunjungan kerjanya ke sejumlah negara Asean dengan melakukan kegiatan di Indonesia dalam rangka meningkatkan hubungan bilateral Indonesia- Amerika Serikat.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, pada hari Senin (13/12), memulai tur Asia Tenggaranya di Indonesia. Blinken akan menguraikan kebijakan Washington terkait Indo-Pasifik, medan pertempuran utama AS-Tiongkok.

Tiba di Jakarta dari Inggris setelah pertemuan para menteri luar negeri G7 yang didominasi oleh ketegangan dengan Russia, Blinken akan menyoroti apa yang dikatakan pemerintahannya tentang pentingnya Asia Tenggara dalam kebijakan luar negeri AS. Dia akan bertemu dengan Presiden Joko Widodo, dan pada Selasa, akan menyampaikan pidato tentang "pendekatan AS ke Indo-Pasifik".

Strategi Presiden AS, Joe Biden, tidak berbeda secara fundamental dari pemerintahan mantan presiden Donald Trump, bersikeras bahwa Indo-Pasifik harus tetap bebas dan terbuka dalam menghadapi meningkatnya agresi Tiongkok. Tetapi, tim Biden lebih menekankan pada membangun aliansi untuk melawan Beijing, setelah turbulensi dan ketidakpastian era Trump.

Intimidasi RRT

Setelah Indonesia, Blinken akan bertolak ke Malaysia dan Thailand. Dalam pertemuannya, ia akan "fokus pada penguatan infrastruktur keamanan regional dalam menanggapi intimidasi RRT di Laut Tiongkok Selatan," kata Asisten Menteri Luar Negeri untuk urusan Asia Timur dan Pasifik, Daniel Kritenbrink, kepada wartawan sebelum perjalanan, menggunakan singkatan untuk Republik Rakyat Tiongkok.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : AFP, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top