Selasa, 11 Feb 2025, 16:25 WIB

BKSDA Bengkulu: Libur Lebaran Idul Fitri TWA Bukit Kaba dibuka lagi

Anggota Pokdarwis Sumber Urip, Kecamatan Selupu Rejang mengangkut sampah yang ditinggalkan pendaki di atas Gunung Api Bukit Kaba wilayah Rejang Lebong, Bengkulu, Senin (10/2).

Foto: ANTARA/HO-Pokdarwis Sumber Urip

Rejang Lebong, Bengkulu -- Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu memastikan pembukaan kembali Taman Wisata Alam (TWA) Bukit Kaba Rejang Lebong pada libur Lebaran mendatang setelah ditutup untuk program pemulihan ekosistem.

"Aktivitas di TWA Bukit Kaba wilayah Rejang Lebong ini ditutup sejak 20 Januari hingga 19 Maret 2025 mendatang. Jadi pada liburan Lebaran Idul Fitri nanti pendaki dan pengunjung sudah bisa kembali mendaki atau berwisata di TWA Bukit Kaba," kata Kepala Seksi Wilayah I BKSDA Bengkulu Said Jauhari saat dihubungi di Rejang Lebong, Senin.

Dia menjelaskan, program pemulihan ekosistem di kawasan TWA Bukit Kaba tersebut dilakukan selama dua bulan dengan tujuan memberikan waktu bagi tanaman yang sempat rusak akibat aktivitas pendakian bisa tumbuh kembali.

Penutupan kawasan TWA Bukit Kaba ini, kata dia, hanya berlaku untuk pintu masuk di Desa Sumber Urip, Kecamatan Selupu Rejang, Kabupaten Rejang Lebong. Sedangkan pintu pendakian di Desa Air Sempiang, Kabupaten Kepahiang atau pendakian ke Bukit Hitam yang masih dalam kawasan TWA Bukit Kaba tetap buka.

Selain itu, program pemulihan ekosistem ini juga diisi dengan pembersihan sampah-sampah yang ada di dalam kawasan TWA Bukit Kaba. Sampah-sampah ini dibawa oleh pengunjung atau pendaki dan tidak dibawa pulang saat turun.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Sumber Urip yang mengelola TWA Bukit Kaba wilayah Rejang Lebong Yulian Adi Pratama menjelaskan, pihaknya mengerahkan 21 anggota kelompok guna melakukan sweeping sampah yang ada di kawasan TWA Bukit Kaba.

"Sudah ada puluhan karung sampah dengan berat mencapai 150 kg. Sampah yang kami turunkan ini adalah jenis plastik berupa tali plastik, botol bekas air mineral, kantong plastik dan lainnya," kata Yulian Adi Pratama.

Sampah-sampah yang diturunkan dari kawasan puncak Gunung Api Bukit Kaba ini, menurut dia, akan bertambah karena proses pembersihan terus dilakukan pihaknya hingga bulan Maret mendatang sesuai dengan waktu program pemulihan ekosistem di kawasan itu.

"Sampah-sampah plastik untuk jenis botol kami kumpulkan dan dijual kepada pedagang pengepul barang bekas. Untuk sampah lainnya, kita kumpulkan dan sebulan sekali dibuang ke TPA Jambu Keling," ujarnya lagi.

Pada program pemulihan ekosistem di kawasan TWA Bukit Kaba ini pihaknya selain melakukan pembersihan sampah, juga memperbaiki jalur pendakian karena adanya pohon yang roboh atau terkena longsor.

Dia berharap program pemulihan ekosistem ini nantinya dapat memulihkan kembali kondisi tanaman dan kebersihan dalam TWA Bukit Kaba, sehingga bisa mengundang minat orang untuk datang ke lokasi wisata vulkanologi satu-satunya di Provinsi Bengkulu itu.

Redaktur: -

Penulis: Antara, Sujar

Tag Terkait:

Bagikan: