BKKBN: Kunci Sukses Penurunan Stunting Ada di Kepala Desa
Foto : antara
Ilustrasi anak stunting akibat kekurangan gizi.
JAKARTA -Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menyatakan bahwa kunci sukses program percepatan penurunan stunting terletak di kepala desa, karena kepala desa lebih memahami kondisi penduduk di wilayahnya.
"Kesuksesan kita dalam percepatan penurunan stunting sangat ditentukan oleh kepala desa. Oleh karena itu, saya mengimbau kepada seluruh desa agar bisa mengikuti program Bina Keluarga Balita (BKB) dan menghidupkan kembali kegiatan posyandu," kata Hasto dalam siniar Seri Keenam Praktik Baik Desa Bebas Stunting secara daring di Jakarta, Selasa (24/10).
Hasto juga memaparkan bahwa kepala desa sebetulnya sangat mudah apabila ingin menurunkan angka stunting, apalagi dengan bantuan dari tim pendamping keluarga (TPK) sebanyak minimal tiga orang per 1.000 penduduk.
"Kalau kepala desa mau bebas stunting, cara mengawal balita, utamanya di 1.000 hari pertama kehidupan untuk mencegah stunting baru itu sebenarnya tidak sulit, karena berdasarkan hitungan simulasi, dari penduduk 1.000 jiwa hanya mengawal 22 balita dalam satu tahun," ujar dia.
Ia mengucapkan, tim pendamping keluarga yang terdiri dari minimal tiga orang, yakni satu bidan, satu tim pendamping PKK, dan satu penyuluh keluarga berencana, sudah cukup untuk menjangkau keluarga berisiko stunting.
Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara
Komentar
()Muat lainnya