Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

BKKBN: Gangguan Mental pada Ibu Hamil Berpotensi Sebabkan Bayi "Stunting"

Foto : ANTARA/BKKBN

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo

A   A   A   Pengaturan Font

BKKBN menyatakan bahwa gangguan mental yang dialami oleh ibu hamil dan ibu pasca-persalinan dapat meningkatkan potensi bayi yang dilahirkan terkena stunting

JAKARTA - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan bahwa gangguan mental (emotional disorder) yang dialami oleh ibu hamil dan ibu pasca-persalinan dapat meningkatkan potensi bayi yang dilahirkan terkena stunting.

"Penyebab stunting tidak hanya oleh faktor fisik semata, namun juga karena gangguan mental yang menyebabkan ketidakbahagiaan seorang ibu dalam mengasuh bayinya. Kondisi stress postpartum dan baby blues seorang ibu menyebabkan depresi panjang yang berpengaruh terhadap bayinya," kata Ketua Komunitas Wanita Indonesia Keren, Maria Stefani Ekowati dalam keterangan resmi BKKBN di Jakarta, Senin (19/6).

Dalam Rapat Pakar Formulasi Model Promosi Nutrisi dan Kesehatan Mental pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan Berbasis Posyandu dan Pendamping Keluarga di Jakarta Timur, Sabtu (17/6), Maria menuturkan gangguan kesehatan mental pada orang tua berdampak pada tumbuh kembang anak, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK).

Berdasarkan sebuah penelitian skala nasional yang ia paparkan, sebanyak 50 hingga 70 persen ibu di Indonesia mengalami gejala minimal-gejala sedang baby blues. Hal ini merupakan angka tertinggi ketiga di kawasan Asia.

"Penelitian HCC di Pekan ASI se-Dunia tahun 2022 membuktikan enam dari 10 ibu menyusui di Indonesia tidak bahagia. Anak yang terlahir dari ibu dengan stress postpartum, diketahui sebanyak 26 persen mengalami stunting," kata Maria.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top