Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengelolaan Tambang | Penerimaan Negara Masih Sangat Bergantung dari Komoditas

Bisnis Ekstratif Rusak Keseimbangan Alam

Foto : ANTARA/ANDRI SAPUTRA

TAMBANG EMAS RAKYAT | Seorang buruh tambang menghancurkan material (batu rep) yang mengandung emas untuk dimasukkan ke dalam tromol di Pertambangan Rakyat Desa Anggai, Kecamatan Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, Minggu (7/1).Tambang yang mulai beroperasi sejak tahun 1996 itu sudah memiliki izin Wilayah Pertambangan Rakyat dengan sistem pengolahan emas menggunakan tromol yang mampu menghasilkan 10 gram emas setiap kali penggilingan dan hingga saat ini tambang emas rakyat tersebut masih berproduksi serta menjadi mata pencaharian sebagian warga di Desa Anggai.

A   A   A   Pengaturan Font

Anggota Komisi XI DPR RI, Ecky Awal Mucharam, mengatakan sejak lama pemerintah memang tidak dapat lepas dari sumber penerimaan jangka pendek dan menjadi riskan ketika harga komoditas mulai turun.

"Sejak lama, penerimaan negara memang sangat bergantung dari ledakan komoditas. Sejarah mencatat bahwa tren peningkatan rasio pajak terjadi hanya jika Indonesia mengalami ledakan komoditas," ujar Ecky.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani, merinci penerimaan pajak hingga Mei 2024 mencapai 760,4 triliun rupiah, lebih rendah dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 830,5 triliun rupiah. Artinya, sampai Mei 2024, realisasi target pajak baru mencapai 36,2 persen.

Bank Dunia sudah memprediksi adanya potensi penurunan indeks harga komoditas dunia pada 2024 menjadi 105,3 dan 2025 sebesar 101,6. Indeks tersebut jauh di bawah indeks harga pada 2022 yang bahkan mencapai 142,5 dan 2023 yang berada di angka 108.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top